Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan sedang mengusahakan gencatan senjata untuk kemanusiaan di Suriah, sementara tank-tank dan tentara pemerintah mengepung kota Homs sehingga menambah kekhawatiran adanya ofensif besar baru disana.
Jurubicara ICRC Carla Haddad hari Senin mengatakan badan berkantor di Jenewa itu sedang dalam pembicaraan dengan pihak berwenang dan berbagai kelompok oposisi Suriah, tetapi upaya negosiasi gencatan senjata itu baru saja dimulai.
Haddad mengatakan ICRC membahas beberapa kemungkinan untuk mengirim bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, termasuk “penghentian pertempuran” di daerah-daerah yang paling terkena dampak. ICRC adalah satu-satunya badan internasional yang mengerahkan pekerja bantuan ke Suriah dan bekerja bersama Palang Merah Bulan Sabit Suriah.
Pengumuman ini muncul sambil militer Suriah mengerahkan tank-tank dan bantuan lain ke Homs, dan seorang aktivis mendesak agar perempuan dan anak-anak segera meninggalkan kota yang dikepung itu. Aktivis Hadi Abdullah di Homs mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa warga takut terjadi serangan segera atas Baba Amr, kubu utama pemberontak di Homs. Ia mendesak agar perempuan dan anak-anak bisa dengan aman meninggalkan daerah itu.
