Pasukan keamanan Suriah menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan ribu orang demonstran di Homs hari Selasa, ketika peninjau Liga Arab berkunjung ke kota itu.
Organisasi HAM Suriah yang berbasis di London mengatakan, kira-kira 70 ribu orang demonstran anti-pemerintah berpawai menuju tengah kota itu ketika pasukan keamanan menghadapi mereka. Demonstran meneriakkan untuk menghukum mati Presiden Bashar al-Assad.
Organisasi HAM, Syrians Observatory for Human Rights, mengukuhkan video amatir yang menunjukkan pasukan juga menembakkan peluru tajam terhadap demonstran di Homs. Dikatakannya 6 orang tewas di kota itu hari Selasa, di antara 15 orang yang tewas sehubungan dengan protes di seluruh Suriah.
Khattar Abou Diab, pakal ilmu politik di Universitas Paris, mengatakan pihak berwenang berusaha mencegah tim pengamat memasuki wilayah-wilayah yang paling parah diterpa penindasan. Menurutnya penundaan berulang kali masuknya misi itu telah memberi waktu lebih banyak bagi pemerintah untuk melakukan penindasan.
Amerika Serikat mengutuk kekerasan belakangan ini di Suriah, dengan mengatakan, tindakan pemerintah bertentangan dengan persetujuannya dengan Liga Arab. Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan hari Selasa, kalau Suriah terus meremehkan usaha Liga Arab, masyarakat internasional akan mempertimbangkan cara lain untuk melindungi kaum sipil.
Kerusuhan terjadi ketika peninjau Liga Arab berkunjung ke Homs untuk memantau janji pemerintah menarik pasukan, membebaskan tahanan politik dan menghentikan kekerasan. Delegasi bertemu gubernur daerah dan kemudian dilanjutkan pertemuan dengan para wakil oposisi dalam kota itu.
Pimpinan delegasi mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan hari pertama sangat baik dan bahwa semua pihak memberi tanggapan.
Pertempuran terus berlanjut hari Selasa di daerah Baba Amr, salah satu basis oposisi di kota Homs. Para aktivis mengatakan beberapa tank terlihat meninggalkan daerah itu, sementara lainnya tersembunyi di zona-zona pemerintah dari mana tank-tank tersebut dapat dengan mudah dikerahkan kembali kalau para pemantau itu pergi.
Sebanyak 50 pengamat dan 10 pejabat Liga Arab lainnya tiba di Suriah hari Senin untuk mengawasi janji-janji pemerintah menarik pasukan keamanan dari sejumlah kota, membebaskan tahanan politik dan menghentikan kekerasan terhadap warga sipil.
Liga Arab mengatakan para pengamat itu juga mengunjungi beberapa kota Suriah lainnya termasuk Idlib, Hama dan Daraa.
PBB memperkirakan sekitar 5.000 orang tewas sejak bulan Maret dalam kekerasan terkait pergolakan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad.