Para pemantau akan berada hari Kamis di Daraa, Hama dan Idlib pada hari ketiga misi mereka memeriksa pemenuhan janji pemerintah Suriah untuk menghentikan tindakan keras yang menjatuhkan banyak korban sipil dan membebaskan tahanan politik.
Para aktivis dan organisasi hak asasi mengatakan pasukan pemerintah telah menewaskan sekurang-kurangnya 39 orang sejak pemantau tiba hari Senin, termasuk enam orang yang tewas ditembak di kota Hama, Suriah tengah, hari Rabu.
Suriahn Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan kekerasan juga pecah di beberapa daerah lain Suriah, termasuk pembunuhan empat tentara yang disergap oleh sekelompok tentara yang membelot.
Pertumpahan darah yang berkepanjangan itu telah menimbulkan keprihatinan oposisi Suriah bahwa para pemantau Arab itu tidak memenuhi syarat atau tidak independen.
Penduduk daerah Baba Amr di Homs yang dilanda keras oleh bentrokan berdarah tidak mengizinkan pemantau masuk wilayah mereka karena pemantau bersikeras membawa beberapa perwira militer bersama mereka. Konfrontasi berakhir setelah perwira itu mengundurkan diri.
Hari Rabu, media pemerintah Suriah mengatakan pemerintah telah membebaskan 755 orang tahanan yang ditangkap saat berdemo. Human Rights Watch mengatakan tindakan itu adalah satu langkah positif, tetapi mengutarakan keprihatinan bahwa para tahanan lain dipindahkan menjelang inspeksi yang direncanakan oleh para pemantau.
Organisasi HAM itu telah menuduh Suriah memindahkan tahanan ke sarana militer untuk menyembunyikan mereka dari pemantau.