Penduduk yang berusaha kembali ke Kobani, kota Suriah yang dikoyak perang telah dihalangi di perbatasan Turki oleh pasukan keamanan Turki dengan dalih alasan keamanan.
Wartawan VOA di Turki melaporkan pasukan Turki menghalangi ratusan orang yang berkumpul untuk masuk ke Kobani dari kota Suruc di perbatasan Turki, dengan menembakkan gas air mata, dan meriam air ke arah mereka.
Laporan mengatakan ketegangan menurun setelah kelompok itu mundur dari perbatasan setelah ada permintaan dari pejabat Partai Demokrasi Rakyat (HDP) yang pro Kurdi.
Hari Senin pejuang Kurdi mengklaim telah merebut kembali Kobani dari ISIS setelah berjuang selama berbulan-bulan dengan dukungan serangan udara Amerika. Pertempuran masih berlangsung di pinggiran kota itu.
Dalam wawancara dengan VOA, gubernur Kobani, Anwar Moslem mengatakan laki-laki dan perempuan Kurdi yang berani telah membuktikan kepada dunia bahwa teror ISIS bisa dihentikan. Ia mengatakan pembebasan Kobani merupakan upaya gabungan, koalisi pimpinan Amerika dan pasukan Kurdi-Suriah.
Ia menyampaikan terimakasih kepada Amerika atas dukungan udaranya, serta kelompok Free Syrian Army dan pihak “Peshmerga” yang ikut berperan pada pembebasan Kobani.