Paus Fransiskus, dalam doa hariannya, Sabtu (29/9), menyerukan untuk melindungi Gereja Katholik dari apa yang disebutnya sebagai “serangan jahat,” ini merupakan tanggapan terbarunya terhadap skandal pelecehan seksual oleh para pastur dan upaya menutup-nutupinya yang menimbulkan gejolak di Vatikan.
Pernyataan itu tampaknya merupakan tanggapan tidak langsung terhadap tuduhan bahwa Paus Fransiskus dan sejumlah pejabat Vatikan sebelum ia menjabat, telah terlibat dalam upaya menutup-nutupi perlakuan seksual yang tidak semestinya yang dilakukan oleh mantan kardinal Amerika.
Vatikan mengatakan Fransiskus telah meminta umat Katholik di seluruh dunia untuk bersatu dan berdoa setiap hari selama bulan Oktober ini “untuk melindungi gereja dari kejahatan, yang selalu ingin memisahkan kita dari Tuhan dan dari satu sama lain.”
Pada saat yang sama, Fransiskus berdoa agar gereja menjadi lebih menyadari akan terjadinya “kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan pada masa ini dan masa lalu, dan bertekad terus melawan tanpa henti terjadinya kejahatan.”
Paus mengidentifikasi kejahatan atau iblis yang dimaksudnya sebagai “pendakwa besar yang berupaya mencari jalan untuk menyampaikan tuduhan.”
Vatikan tidak mengatakan apakah Fransiskus merujuk pernyataannya itu pada mantan duta besar yang kini Uskup Agung Italia Carlo Maria Vigano, yang telah menimbulkan gejolak karena menuding Paus Fransiskus mencabut sanksi-sanksi terhadap mantan kardinal Theodore McCarrick yang sebelumnya diberlakukan oleh Paus Benediktus XVI karena adanya sejumlah laporan bahwa ia telah meniduri siswa-siswanya.
Vigano menuduh lebih dari dua puluh pejabat dan mantan pejabat Vatikan, termasuk beberapa uskup dan penasehat kepausan di Amerika, menjadi bagian dari upaya menutup-nutupi itu, dan menyerukan kepada Paus Fransiskus untuk mengundurkan diri karena skandal itu. [em]
