Ia menyambut kedatangan khalayak ramai di Lapangan Santa Petrus hari Minggu (3/12). Fransiskus berterima kasih kepada Tuhan atas kesempatan dalam perjalanannya bertemu dengan penduduk di dua negara Asia, dengan menyebut secara khusus masyarakat kecil Katolik di sana, dan menambahkan bahwa ia mendapat "pencerahan dari kesaksian mereka."
Dalam penerbangan Sabtu malam, ia mengemukakan bahwa ia berbicara terus-terang tetapi tertutup di Myanmar mengenai penderitaan pengungsi Rohingya dan mengatakan ia menangis ketika ia bertemu dengan sebagian pengungsi di Bangladesh, di mana mereka melarikan diri dari penindakan militer di Myanmar.
Ia mengatakan hari Minggu mengenai lawatannya, "yang mengesankan bagi saya adalah sangat banyaknya wajah, yang menghadapi cobaan dalam kehidupan, tetapi mulia dan tersenyum."
Fransiskus telah mendapat kecaman karena tidak secara terbuka menyebut, ketika berada di Myanmar, penderitaan kaum Rohingya. [gp]