Paus Fransiskus telah memulai perlawatan satu minggu ke Asia, berangkat dari Roma menuju Sri Lanka dan Filipina.
Ia kembali ke Asia untuk kedua kalinya sebagai Paus, bagian dari usaha Gereja itu untuk berkunjung ke negara-negara berkembang.
Paus Fransiskus akan tiba Selasa (13/1) di Sri Lanka dengan membawa pesan perdamaian antar-agama di sebuah negara yang masih sedang pulih dari perang saudara.
Ia akan disambut oleh Presiden baru Maithripala Sirisena, yang memenangkan pemilihan presiden secara di luar dugaan pekan lalu, sebagian karena menjanjikan peningkatan penghormatan bagi kaum minoritas agama.
Mayoritas rakyat Sri Lanka beragama Budha, tetapi Gereja Katholik memandang dirinya sebagai kekuatan pemersatu dalam masyarakat karena umat gereja itu terdiri dari suku mayoritas Sinhala dan suku minoritas Tamil. Mayoritas suku Sinahala beragama Budha sementara mayoritas Tamil beragama Hindu.
Ketika berada di Sri Lanka, Paus Fransiskus akan meresmikan santo pertama Sri Lanka, Joseph Vaz. Vaz adalah misionaris abad ke-17 yang berjasa menghidupkan kembali agama Katholik pada waktu penindasan oleh kaum Calvinist Belanda.
Pada Kamis, Paus akan berangkat ke Filipina, satu-satunya negara Asia yang mayoritas rakyatnya beragama Katholik. Jutaan orang diperkirakan akan menghadiri Misa udara terbuka yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.
