Badan-badan kemanusiaan memperingatkan pertempuran untuk membebaskan Mosul dari kekuasaan ISIS dapat menimbulkan dampak sangat besar terhadap penduduk sipil yang terperangkap di tengah tembak-menembak.
“Kalau kita melihat tingginya tingkat kehancuran di Ramadi, dampak kemanusiaan yang sangat besar bakal terjadi di Mosul,” kata Lise Grande, Koordinator Kemanusiaan PBB bagi Irak, kepada VOA.
Antara 300 ribu hingga 1,2 juta orang dapat mengungsi akibat dari pertempuran, katanya.
Kalau rumah mereka hancur, mereka akan mengungsi berbulan-bulan. Perangkap maut manusia dan bom-bom yang tidak meledak banyak ditinggalkan ISIS, sehingga kita membutuhkan waktu berbulan-bulan lagi, kata Grande.
Ramadi direbut dari kekuasaan ISIS Desember lalu. Sebagian besar kota itu diratakan oleh roket, mortar dan serangan udara. Selebihnya perangkap maut manusia bersama bom-bom rakitan ISIS semakin mempersulit keluarga yang berusaha pulang.
“Perangkap maut itu dilengkapi dengan bom-bom rakitan yang belum pernah kita lihat dimanapun, dan seluruh kota itu penuh dengan bom demikian, dan bom-bom itu ditempatkan dengan cara yang tidak terduga sebelumnya,” kata Grande.
Bom-bom tersembunyi di Ramadi telah menewaskan lebih dari 80 orang yang berusaha pulang, dan mencederai banyak lainnya. Yang dikhawatirkan adalah bahwa hal serupa dapat terjadi di Fallujah, Hawijah atau yang jauh lebih besar di Mosul. [gp]