Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), Rabu (29/11), menyambut baik keputusan Libya untuk membuka pusat transit untuk anak-anak tanpa orang tua dan pengungsi rentan lain dari ratusan ribu migran.
UNHCR juga menyerukan agar negara-negara Uni Eropa menerima mereka.
Laporan bulan ini bahwa para pedagang budak kulit putih Libya menjual migran kulit hitam Afrika di pasar-pasar di Libya, memicu kemarahan dan kutukan di seluruh dunia.
Ratusan ribu migran telah menyeberangi Sahara dan Laut Tengah untuk menuju Eropa melalui Libya dalam beberapa tahun terakhir ini. Ribuan dari mereka tewas dalam perjalanan menyeberang gurun dan laut. Banyak yang sekarang ditahan di kamp-kamp di Libya dalam kondisi, yang menurut kelompok-kelompok HAM, tidak manusiawi.
Organisasi Internasional untuk Migrasi telah menerbangkan 13 ribu migran dari Libya kembali ke negara mereka masing-masing tahun ini dalam sebuah program pemulangan suka rela. Tetapi ribuan migran lain yang menghadapi perang dan persekusi di negara mereka tidak dapat dipulangkan dengan selamat.
Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi telah berusaha membuka pusat transit di Tripoli untuk memukimkan kembali atau mengevakuasi hingga 5.000 migran yang paling rentan dari Libya setiap tahun. [ds]