Berita penundaan kunjungan itu muncul satu hari setelah PBB mengatakan, perwakilannya akan didampingi oleh pejabat pemerintah Myanmar dalam kunjungan ke Rakhine. PBB mengatakan kunjungan tersebut ditunda sampai minggu depan. Akses ke wilayah yang berdekatan dengan Bangladesh itu telah diawasi ketat oleh pemerintah Myanmar.
Perjalanan ke wilayah Rakhine itu merupakan yang pertama oleh perwakilan PBB sejak awal eksodus massal Muslim Rohingya.
PBB mengatakan hari Kamis, lebih dari 500.000 pengungsi dari Myanmar telah melintasi perbatasan ke Bangladesh. PBB mengatakan, jumlah baru dan lebih besar terutama disebabkan karena mreka lebih mampu menghitung pengungsi, bukan karena meningkatnya pengungsi secara dramatis.
Sementara itu, 13 orang, termasuk delapan anak-anak, tewas ketika sebuah kapal terbalik sewaktu berlayar dari Myanmar ke Bangladesh Kamis. Tiga puluh warga Rohingya telah diselamatkan dari kapal yang membawa 120 orang.
Kekerasan meletus antara Rohingya dan militer Myanmar di negara bagian Rakhine tanggal 25 Agustus, ketika sekelompok militan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer yang oleh militan merupakan upaya untuk melindungi etnis minoritas mereka dari penganiayaan.
Sekitar 400 orang tewas dalam bentrokan berikutnya. Foto-foto satelit yang dikeluarkan oleh kelompok HAM Amnesty International telah menunjukkan banyak desa Rohingya terbakar. [ps/ii]
