Sekretaris jenderal PBB Ban Ki-moon telah menutup kantor PBB di ibukota Sri Lanka dan memanggil pulang utusannya di negara pulau itu setelah terjadi protes tiga hari menentang panel kejahatan perang PBB.
Ban Ki-moon mengatakan dalam pernyataan hari Kamis, tidak dapat diterima bahwa pihak berwenang Sri Lanka telah gagal menghentikan protes-protes “tidak terkendali” yang mengganggu kegiatan normal kantor-kantor PBB di Kolombo.
Sekretaris jenderal PBB itu mengatakan dia juga memanggil koordinator program-program PBB di Colombo untuk konsultasi di New York.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menunjuk panel itu bulan lalu untuk menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran selama bulan-bulan terakhir perang saudara di Sri Lanka.
Tetapi pemerintah Sri Lanka menyangkal melakukan kejahatan perang apa pun dalam operasi militer, yang mengakibatkan kekalahan pemberontak Macan Tamil, dan membentuk komisinya sendiri untuk menyelidiki konflik itu.
Sri Lanka juga menegaskan penyelidikan internasional merupakan pelanggaran kedaulatan negara itu.