Menteri Perumahan Sri Lanka telah memulai aksi mogok makan untuk memprotes penyelidikan PBB terhadap dugaan pelanggaran hak asasi semasa perang saudara di negara itu.
Menteri Perumahan Wimal Weerawansa memulai mogok makan hari Kamis di luar kantor PBB di ibukota Sri Lanka, Kolombo. Weerawansa menuduh bahwa panel HAM PBB dibentuk untuk memburu para tentara Sri Lanka.
Ia mengatakan, panel itu merupakan rencana untuk mengajukan anggota militer Sri Lanka ke hadapan mahkamah kejahatan perang, dan ia menyatakan siap melakukan mogok makan sampai mati untuk menghentikan rencana itu terjadi. Ia juga meminta rakyat Sri Lanka agar melakukan protes di seluruh penjuru negeri itu untuk menentang penyelidikan tersebut.
Sementara, Ketua Dewan Perdamaian Nasional Kolombo, Jehan Perera, mengemukakan bahwa PBB telah melakukan campur tangan dalam masalah dalam negeri Sri Lanka, dan menurutnya, Menteri Weerawansa telah membalas langkah PBB itu dengan membawa pesan balasan yang sangat kuat dari pemerintah.
Ratusan demonstran, yang dipimpin Weerawansa, mengepung kompleks PBB di Colombo hari Selasa, sehingga staf PBB terperangkap di dalamnya selama beberapa jam.
Para pengunjuk rasa menggelar demonstrasi yang lebih kecil hari Rabu dan para pekerja PBB diminta untuk tetap tinggal di rumah.
