Ratusan warga Surabaya bergabung dengan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di aula kantor PDIP Jawa Timur di Surabaya, untuk mengikuti acara nonton bersama siaran langsung pelantikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Mereka larut dalam kegembiraan dan keharuan, setelah Jokowi-Kalla selesai mengucapkan sumpah dan janji di depan sidang umum MPR.
Marsiti, warga Surabaya yang ikut hadir mengatakan sangat senang dengan dilantiknya Jokowi dan Kalla, seraya berharap kepemimpinan baru mampu mengentaskan kehidupan rakyat yang masih miskin.
“Saya ini merasa haru, ya merasa senang sama Pak Jokowi, merasa senang, bahagia saya, hati saya itu senang sama Jokowi. Ya harapan saya itu orang yang tisak punya (miskin) seperti saya ini ya dibantu,” ujarnya dalam bahasa Jawa.
Kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden pilihan rakyat, juga diharapkan warga lain bernama Rusmini dapat menjadikan kehidupan bangsa Indonesia bebas dari korupsi, dan mampu menyejahterakan kehidupan seluruh rakyat.
“Ya sudah minta badan segar dan sehat, diberi panjang umur. Jadi sekarang ini saya punya Presiden Jokowi, ingin sehat, jadi sungguh senang hatiku. (Jokowi) harus jujur semua, senang seterusnya, gak ada lagi korupsi, rakyatnya supaya bisa makmur semua," ujarnya.
Slamet, seorang tukang becak, berharap Presiden Joko Widodo mampu menjalankan amanah yang telah dipercayakan rakyat kepadanya, serta mewujudkan janji-janjinya selama kampanye.
“Ya mudah-mudahan selama ini untuk dalam pembangunan masa akan datang supaya Pak Jokowi bisa memperhatikan rakyat, untuk bisa mengatur semua rakyat, dan untuk mengelola rakyat atau amanah rakyat yang mereka perhatikan, jangan sampai lupa dengan janji atau solidaritasnya Pak Jokowi," ujarnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi mengatakan, selain mengucapkan syukur atas pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla, seluruh kader PDI Perjuangan tetap akan mengawal kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla agar tetap konsisten dan berpihak pada rakyat.
“Harapan kita pada Pak Jokowi sebenarnya, konsisten saja Jadi beliau itu kita minta konsisten untuk melaksanakan visi misinya, apa yang sudah dia tuangkan dalam suatu dokumen yang namanya Nawacita itu, harus konsisten, karena apa, konsistensi inilah yang selama ini terlalu mahal di Indonesia itu, sehingga itu yang kita tuntut pada beliau," ujarnya.
