Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Selasa (29/5) melaporkan seorang pejabat tinggi Korea Utara menuju Beijing, dan berencana terbang ke New York pada hari Rabu, kemungkinan untuk melakukan pembicaraan terkait rencana pertemuan puncak antara Presiden Amerika Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Berbagai kantor berita melaporkan melihat Kim Yong Chol, mantan kepala intelijen militer yang sekarang ini menjabat wakil ketua partai berkuasa di Korea Utara, berada di bandara Beijing. Apabila ia benar mengunjungi Amerika Serikat, ia akan menjadi pejabat Korea Utara paling senior yang melakukan hal tersebut sejak tahun 2000.
Para pejabat Amerika dan Korea Utara bertemu hari Minggu di zona demiliterisasi Korea. Sedangkan wakil kepala staf Gedung Putih, Joe Hagin dan para pejabat lain dari pemerintahan Trump terbang ke Singapura, yang direncanakan menjadi lokasi pertemuan puncak kedua pemimpin.
Seorang pejabat Gedung Putih mengukuhkan bahwa para pejabat itu berangkat ke Singapura untuk berfokus pada persiapan logistik.
Menjelang pertemuan puncak Trump-Kim, presiden Amerika berencana mengadakan diskusi langsung dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
“Kami sepakat untuk bertemu sebelum pertemuan puncak Amerika-Korea Utara,” kata Abe di Tokyo menyusul percakapan teleponnya dengan Trump hari Senin.
Menurut Gedung Putih, kedua pemimpin berencana bertemu untuk mengkoordinasikan strategi untuk pertemuan yang diharapkan berlangsung dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Belum jelas kapan atau di mana Trump dan Abe akan bertemu sebelum pertemuan puncak di Singapura yang ditunggu-tunggu banyak kalangan. Presiden Trump menyatakan dalam beberapa hari ini bahwa pertemuan itu kemungkinan besar akan berlangsung pada 12 Juni setelah ia menyatakan pada Kamis lalu bahwa pertemuan itu tidak akan diadakan pada tanggal tersebut.
“Tampaknya ini berlangsung sangat baik karena seperti Anda tahu, sementara kita bicara, ada pertemuan-pertemuan yang terus berlangsung di suatu lokasi tertentu yang tidak akan saya sebut, tetapi Anda suka lokasinya,” jelas Trump.
Dalam percakapan tersebut, Trump dan Abe juga “menegaskan kewajiban bersama untuk mencapai pembongkaran secara tuntas dan permanen senjata nuklir, kimia dan biologi serta program misil balistik Korea Utara, sebut sebuah pernyataan Gedung Putih.
Trump dan Abe siap menghadiri KTT ekonomi kelompok tujuh negara maju G-7 pada 8-9 Juni di Kanada. Akan tetapi keduanya mungkin bertemu di Gedung Putih menjelang KTT tersebut, jelas para pejabat di Washington dan Tokyo.
Kedua pemimpin itu berbicara hari Senin sebelum Trump menuju Taman Makam Pahlawan Nasional, Arlington untuk upacara Hari Pahlawan. Di sana, presiden tidak menyebut apapun tentang situasi di Semenanjung Korea dalam pidatonya selama 22 menit.
Hampir 34 ribu tentara Amerika tewas dalam perang tiga tahun di semenanjung itu. Permusuhan berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata, tetapi hingga kini belum pernah ada perjanjian perdamaian yang ditandatangani.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in juga akan menuju Singapura bulan depan untuk mengikuti pertemuan puncak tiga pihak dengan sejawatnya dari Amerika dan Korea Utara, kata seorang pejabat pemerintah di Seoul, Senin (28/5).
Setelah pertemuan mengejutkan Sabtu lalu antara Kim dan Moon Jae-in, presiden Korea Selatan mengatakan pemimpin Korea Utara masih berkomitmen untuk mendenuklirisasi sepenuhnya Semenanjung Korea.
Ia menambahkan, yang membuat bimbang Kim bukanlah niatnya untuk mendenuklirisasi, melainkan sikap Amerika yang bermusuhan dengan Korea Utara dan apakah Amerika dapat benar-benar mengamankan dan menjamin rezimnya. [uh/ab]