Seorang pejabat PBB mengatakan pasukan keamanan Myanmar terus melakukan pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya yang masih tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
“Pembersihan etnis Rohingya di Myanmar berlanjut,” kata Andrew Gilmour, asisten sekretaris jenderal PBB untuk hak asasi manusia, dalam sebuah pernyataan tertulis, Selasa (6/2). Kesimpulan itu didasarkan pada cerita orang-orang Rohingya yang baru saja tiba di kamp-kamp pengungsi yang padat di negara tetangga Bangladesh.
Baca juga: Tiga Pemenang Nobel Tinjau Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Hampir 700.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak Agustus lalu untuk menghindari tindakan brutal pasukan keamanan Myanmar. Para saksi mata Rohingya dan aktivis HAM menuduh angkatan bersenjata Myanmar melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran.
Gilmour mengatakan pasukan Myanmar kini telah mengubah taktik mereka dari “pemerkosaan dan pembunuhan massal tahun lalu ke kampanye teror yang berintensitas rendah dan kelaparan.” [lt]