Menteri Pertahanan Israel pada Senin (31/5) menjauhkan diri dari komentar yang dibuat oleh panglima militernya setelah Israel mengebom sebuah gedung bertingkat tinggi di Jalur Gaza yang menampung kantor Associated Press (AP) dan kantor-kantor berita lainnya.
Dia mengatakan bahwa pernyataan itu tidak dimaksudkan untuk dipahami secara harfiah.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs berita Channel 12 pada akhir pekan, Kepala Staf Militer, Letjen. Aviv Kohavi, dikutip mengatakan bahwa “gedung itu layak dihancurkanl” dan dia tidak menyesali sedikitpun.
Artikel tersebut mengklaim bahwa kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza menggunakan berbagai lantai Menara Jalaa untuk “perang elektronik yang signifikan” untuk mengganggu komunikasi GPS Angkatan Udara Israel.
Artikel itu kemudian mengatakan Kohavi telah memberi tahu “sumber asing” bahwa para jurnalis AP minum kopi bersama para pakar elektronik Hamas setiap pagi di kafetaria yang ada di pintu masuk gedung itu, entah mereka menyadarinya atau tidak.
AP menyebut komentar itu “jelas salah,” dan mengatakan bahwa “tidak ada kafetaria di dalam gedung itu.”
Tentara Israel memberi penghuni gedung itu satu jam untuk mengosongkannya sebelum serangan udara pada 15 Mei. Tidak ada yang terluka, tetapi gedung tinggi itu berubah menjadi puing-puing. [lt/ft]
