Ribuan pekerja garmen Bangadesh turun ke jalan di Dhaka hari Jumat, memrotes upah minimum baru, yang tidak memenuhi tuntutan mereka.
Para demonstran merintangi jalan, merusak gedung-gedung dan membakar ban mobil sebelum didesak mundur oleh polisi yang bersenjata pentungan di beberapa lokasi di Dhaka.
Protes terjadi sehari setelah pemerintah mengumumkan rencana kenaikan upah bulanan minimum untuk pekerja dari 25 menjadi 43 dolar, kenaikan 80 persen. Namun, para pekerja dan pimpinan serikat buruh mengatakan kenaikan itu tidak mencukupi dan menuntut upah minimum bulanan 72 dolar.
Di Bangladesh terdapat lebih dari 4,000 pabrik garmen, yang menghasilkan 80 persen ekspor Bangladesh tahun lalu, tetapi upah pekerjanya termasuk di antara yang paling rendah di dunia.
Asosiasi industri garmen dengan enggan menyepakati upah baru itu, tetapi memperingatkan kenaikan itu akan menaikkan biaya produksi, membuat industri itu kurang kompetitif.