Sebuah organisasi internasional menghimbau para pemimpin partai di Thailand agar meminta pendukung mereka mengakhiri kekerasan dan berhenti menghambat proses kampanye para pesaing mereka.
The Asian Network for Free Elections (ANFREL) yang didukung kelompok-kelompok dari sektor swasta di 11 negara, hari Selasa menyatakan telah mencatat beberapa kasus ancaman dan intimidasi selama kampanye menjelang pemilu 3 Juli di Thailand, termasuk di antaranya kematian tiga kandidat akibat kekerasan.
ANFREL menyatakan berbagai insiden itu memunculkan pertanyaan serius mengenai kebebasan bergerak bagi para petugas kampanye, dan tidak kondusif bagi proses pemilu yang bebas dan bersih.
Kelompok ini mengingatkan para pemimpin partai bahwa 18 partai Thailand telah menandatangani ikrar akan mengarahkan para kandidat dan pendukung mereka untuk mempertahankan pendekatan tanpa kekerasan dalam pemilu. Kelompok ini mendesak mereka agar menghormati ikrar mereka sendiri.