Tautan-tautan Akses

Pembatasan Dilonggarkan, Anak-anak Australia Kembali ke Sekolah 


Polisi Australi menahan seorang demonstran yang melakukan protes atas kebijakan lockdown di gedung parlemen di Melbourne, Australia, Minggu (10/5).
Polisi Australi menahan seorang demonstran yang melakukan protes atas kebijakan lockdown di gedung parlemen di Melbourne, Australia, Minggu (10/5).

Di Australia, sekolah menjadi salah satu bagian paling terkait karantina wilayah COVID-19. Sebagian besar siswa berada di rumah, dan hanya sebagian kecil anak yang orang tuanya tidak dapat menjaga di siang hari diizinkan belajar di sekolah. Namun, ketika Australia mulai melonggarkan beberapa pembatasan terkait virus corona, Perdana Menteri Scott Morrison menegaskan semua siswa harus kembali belajar di sekolah. Kebijakan itu berbeda dengan sejumlah pemerintah negara bagian yang punya otorita atas pelaksanaan peraturan sekolah.

Home-schooling atau belajar dari rumah menjadi tantangan besar bagi sejumlah orang tua di seluruh Australia.

Terjadi kebingungan terkait ketidakjelasan pesan yang disampaikan oleh beberapa politisi. Pemerintah federal menyatakan anak-anak Australia harus kembali ke sekolah, sementara banyak otorita negara bagian mendesak untuk tetap berada di rumah saja. Dengarkan percakapan orang tua dengan anak perempuannya yang mengikuti program home-schooling.

“Tahukah kamu mengapa tidak belajar di sekolah saat ini?,” tanya seorang ayah.

Anaknya menjawab, “Karena ada virus yang menyebar di seluruh dunia.”

Banyak orang tua, seperti Seonaid Thomas di Sydney, frustrasi karena tidak adanya kejelasan.

“Saya pikir banyak pesan yang membingungkan dari pemerintah mengenai penutupan sekolah dan situasi yang berkaitan dengan anak-anak. Jadi, benar-benar tergantung pada pandangan tiap orang dan penilaian mereka tentang situasi masing-masing,” katanya.

Perdana Menteri Scott Morrison berpendapat bahwa aman bagi anak-anak untuk kembali ke sekolah, meskipun ia mengakui para guru mungkin merasa khawatir.

“Sangat penting bagi anak-anak untuk tetap pergi ke sekolah. Saran sejumlah ahli medis terkait virus corona hingga kini tidak berubah terutama tentang keselamatan anak-anak di sekolah. Mereka secara konsisten mengatakan risiko tetap masih ada, tapi sangat rendah,” ujar Morrison.

Namun, di negara bagian Victoria, Menteri Pendidikan James Merlino menginginkan anak-anak tetap berada di rumah saja, seperti yang telah terjadi sejak awal tahun ajaran baru.

“Negara bagian Victoria jelas dan konsisten. Jika bisa belajar dari rumah, anak-anak harus belajar dari rumah, dan pesan itu sangat dipahami dan diperhatikan,” ujarnya.

Di New South Wales, ada pendekatan yang berbeda. Anak-anak pada awalnya akan kembali ke sekolah hanya sekali seminggu mulai minggu kedua bulan Mei.

Perdana Menteri Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan langkah-langkah keselamatan bagi murid dan gurunya akan diterapkan. “Sejumlah sekolah juga akan melakukan pemeriksaan suhu badan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Termasuk upaya pembersihan ekstra terhadap peralatan bermain dan hal-hal lain. Ini untuk benar-benar memastikan tidak hanya komunitas sekolah yang aman, tapi juga semua orang merasa aman, orang tua, siswa dan, tentu saja, guru-guru.”

Queensland juga secara bertahap merencanakan semua siswa kembali ke sekolah. Jika negara bagian terus mencatat infeksi COVID-19 yang sangat rendah, semua siswa akan kembali ke sekolah mulai tanggal 25 Mei ini.

Di Tasmania, beberapa pejabat mengatakan. kembali ke sekolah akan dilakukan dengan "hati-hati, terukur, dan masuk akal." Menurut ketentuan yang saat ini berlaku, para siswa belum akan kembali ke sekolah sampai awal bulan depan.

Australia mencatat hampir 7.000 infeksi virus corona yang dikonfirmasi. Lebih dari 6.000 pasien telah pulih, namun hampir 100 orang meninggal karena virus itu. [mg/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG