Pemerintah Libya telah mencapai kesepakatan dengan para pemberontak untuk membuka kembali dua dari empat pelabuhan tempat keluar-masuknya BBM, terobosan besar guna mengakhiri pemblokiran selama delapan bulan ini.
Pejabat-pejabat Libya hari Minggu (6/4) mengumumkan pembukaan pelabuhan Zueitina dan Hariga – dua pelabuhan yang lebih kecil dari empat pelabuhan yang diduduki pemberontak, yang menuntut otonomi lebih luas dari Tripoli dan pembagian hasil BBM yang lebih besar.
Kedua pihak sepakat untuk membuka kembali dua pelabuhan lainnya – Ras Lanuf dan As-Sidra – setelah perundingan lebih lanjut dalam dua hingga empat minggu mendatang.
Rincian lengkap perjanjian ini belum diketahui tetapi pembukaan kembali kedua pelabuhan itu akan mendorong pemerintah Libya yang lemah, yang kini sedang berjuang untuk menguasai kembali negeri itu setelah hampir tiga tahun dilanda pergolakan pasca tergulingnya Moammar Gaddafi.
Pemblokiran empat pelabuhan itu sebelumnya telah merugikan pemerintah Libya milyaran dolar dari pendapatan minyak bumi.
Pejabat-pejabat Libya hari Minggu (6/4) mengumumkan pembukaan pelabuhan Zueitina dan Hariga – dua pelabuhan yang lebih kecil dari empat pelabuhan yang diduduki pemberontak, yang menuntut otonomi lebih luas dari Tripoli dan pembagian hasil BBM yang lebih besar.
Kedua pihak sepakat untuk membuka kembali dua pelabuhan lainnya – Ras Lanuf dan As-Sidra – setelah perundingan lebih lanjut dalam dua hingga empat minggu mendatang.
Rincian lengkap perjanjian ini belum diketahui tetapi pembukaan kembali kedua pelabuhan itu akan mendorong pemerintah Libya yang lemah, yang kini sedang berjuang untuk menguasai kembali negeri itu setelah hampir tiga tahun dilanda pergolakan pasca tergulingnya Moammar Gaddafi.
Pemblokiran empat pelabuhan itu sebelumnya telah merugikan pemerintah Libya milyaran dolar dari pendapatan minyak bumi.