Pasukan koalisi menyerang kota asal Moammar Gaddafi, Sirte, untuk pertama kalinya. Serangan ini memaksa pasukannya menarik diri sementara pemberontak merebut daerah yang luas, termasuk dua kota minyak strategis.
Pemboman besar-besaran juga menggempur Tripoli, Minggu malam. Sejumlah ledakan keras dan tembakan meriam penangkis serangan udara terdengar di ibukota Libya tersebut. Siaran televisi pemerintah setempat kemudian mengukuhkan serangan udara terhadap kota Sirte dan Tripoli.
Sebelum merebut Bin Jawad, para pemberontak merebut kembali kota pelabuhan minyak Ras Lanuf dan Brega pada hari Minggu dini hari. Kemarin, pasukan pemberontak merebut kembali kota Ajdabiya setelah pasukan pro-Gaddafi mundur karena diserang oleh pesawat-pesawat terbang koalisi pimpinan Amerika.
Kota Bin Jawad adalah kota paling barat yang berhasil direbut pemberontak, yang berusaha mengakhiri pemerintahan kolonel Gaddafi yang telah berkuasa selama 42 tahun.
Pasukan koalisi negara-negara Barat telah melancarkan serangan udara dan serangan peluru kendali atas pasukan dan benteng-benteng pemerintah sejak 19 Maret untuk menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB bagi kawasan larangan terbang di atas angkasa Libya. Serangan-serangan koalisi telah membantu pemberontak merebut kembali kawasan timur Libya, yang dikuasai pasukan pemerintah belakangan ini.