Pasukan pemimpin Libya Moammar Gaddafi yang bersenjata dan terorganisasi lebih baik dari sebelumnya, berhasil memukul mundur pasukan pemberontak anti-pemerintah yang bergerak maju ke barat pada hari Selasa. Dengan tembakan tank dan artileri, pasukan pro-Gaddafi memaksa pemberontak mundur dengan panik ke kota Ras Lanuf.
Laskar oposisi meminta bantuan serangan udara NATO sementara mereka melarikan diri ke arah timur dalam konvoi mobil dan truk menuju Ras Lanuf, kota penyulingan minyak yang penting yang mereka rebut sebelumnya bulan ini. Namun, Selasa malam, pasukan pro-Gaddafi telah sampai ke pinggir Ras Lanuf, di mana tembakan senjata berat dapat terdengar, memaksa pasukan pemberontak untuk terus mundur.
Pasukan Gadhafi juga terus mengepung Misrata, basis pemberontak satu-satunya di bagian barat. Seorang pemimpin pemberontak di kota ketiga terbesar Libya mengatakan, Selasa, bahwa pasukan Gaddafi melepaskan tembakan membabi-buta ke arah tengah kota yang dikuasai oposisi, dari pinggiran kota dan sepanjang jalan raya yang dikuasai pemerintah.
Seorang juru bicara oposisi mengatakan pasukan pro-Gaddafi mengusir para keluarga dari rumah mereka di Misrata dan bahwa keadaan di kota tersebut kini sangat berbahaya. Marinir Amerika melaporkan dua pesawatnya dan satu penghancur peluru kendali menyerang sejumlah kapal pengawal pantai Libya di pelabuhan Misrata, Senin malam, untuk mencegah mereka menembaki dengan artileri kapal-kapal dagang.
Rentetan ledakan kuat juga menggoncang Tripoli pada hari yang sama, dan televisi pemerintah LIbya melaporkan berbagai sasaran di ibukota Libya telah mengalami serangan di siang hari untuk pertama kalinya.
Sementara itu, di Washington, Laksamana Amerika James Stavridis memberitahu sidang Kongres bahwa kelompok-kelompok seperti Al-Qaida dan milisi Hizbullah Syiah Lebanon termasuk di antara kelompok pemberontak Libya.
