Pemberontak Houthi di Yaman mengatakan mereka akan memutuskan pada Jumat (7/12) apakah pemerintah Yaman serius tentang pembicaraan perdamaian.
“Kami tidak punya masalah dengan penyelenggaraan pembicaraan dengan pihak lawan. Kami akan mengkaji apakah pembicaraan Stockholm serius atau tidak,” kata juru bicara pemberontak kepada sebuah jejaring televisi berbahasa Arab.
Pembicaraan yang dimediasi oleh PBB itu, Kamis (6/12) dimulai di Rimbo, Swedia, sebelah utara dari Stockholm.
Ini merupakan pembicaraan pertama antara pemberontak Houthi yang didukung Iran dan pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi sejak 2016. Pembicaraan ini ditujukan untuk melangkah maju ke sebuah penyelesaian politik dalam perang yang sudah berlangsung selama empat tahun itu.
Utusan PBB Martin Griffiths melaporkan kemajuan setelah pembicaraan hari pertama, pada Kamis, ketika kedua belah pihak sepakat melakukan pertukaran tawanan.
Griffiths menganjurkan kedua belah pihak untuk bekerja dalam suasana saling percaya, serta mengirim pesan perdamaian.” [jm]
