Pejabat-pejabat Irak mengatakan serangkaian ledakan bom mobil dan bentrokan antara pasukan keamanan dan militan di sekitar dan di Baghdad Utara menewaskan sedikitnya 21 warga sipil, di tengah sengketa yang sedang berlangsung antara pasukan Irak dan militan terkait Al Qaeda di Baghdad bagian barat.
Ledakan mematikan itu terjadi di sebuah halte bis yang sibuk di Baghdad Tengah ketika mobil sarat bom meledak di luar halte itu, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 16 lainnya. Ribuan orang menggunakan atau melewati halte bis itu setiap hari. Kamis lalu ledakan bom bunuh diri di antara sekelompok calon tentara yang sedang antri untuk direkrut, menewaskan hampir dua puluh orang.
Sementara itu ledakan mobil berisi bom yang diparkir di sekitar bis dan taksi di pemukiman Hurriyah – Baghdad Utara, menewaskan empat warga sipil dan melukai 12 lainnya.
Pejabat berwenang di Irak mengatakan pertempuran pecah di pedalaman Abu Ghraib – Baghdad bagian barat beberapa saat setelah matahari tenggelam, ketika sekelompok laki-laki bersenjata menyerang konvoi militer. Peluru artileri tentara kemudian menembaki desa Al Mahsna di Abu Graib – yang dihuni warga Sunni – menewaskan lima warga sipil dan melukai 13 lainnya.
Sebuah bom bunuh diri lain juga meeldak di kota Tuz Khormato yang menewaskan tiga orang dan melukai 27 lainnya. Petugas-petugas medis memastikan jumlah korban tewas akibat seluruh serangan itu. Mereka berbicara tanpa menyebut nama karena tidak memiliki wewenang untuk menyampaikan informasi tersebut.
Serangan tersebut terjadi tiga hari setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di antara sekelompok calon pasukan keamanan di Baghdad, menewaskan lebih dari 20 orang.
Serangan di Baghdad berlangsung sementara pasukan pemerintah yang dipimpin golongan Syiah bentrok dengan militan terkait al-Qaida di provinsi Anbar yang mayoritas penduduknya Sunni, di sebelah barat ibukota.
Militer Irak telah mengerahkan tank-tank dan artileri di sekitar kota Fallujah, dan mengancam akan melakukan ofensif, kecuali jika warga suku setempat mengusir kawanan bersenjata di sana.
Kekerasan di Irak telah mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak tahun 2008, ketika negara itu muncul dari masa-masa pembunuhan sektarian yang brutal. PBB mengatakan lebih dari 8.000 orang tewas di Irak tahun lalu.
Ledakan mematikan itu terjadi di sebuah halte bis yang sibuk di Baghdad Tengah ketika mobil sarat bom meledak di luar halte itu, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 16 lainnya. Ribuan orang menggunakan atau melewati halte bis itu setiap hari. Kamis lalu ledakan bom bunuh diri di antara sekelompok calon tentara yang sedang antri untuk direkrut, menewaskan hampir dua puluh orang.
Sementara itu ledakan mobil berisi bom yang diparkir di sekitar bis dan taksi di pemukiman Hurriyah – Baghdad Utara, menewaskan empat warga sipil dan melukai 12 lainnya.
Pejabat berwenang di Irak mengatakan pertempuran pecah di pedalaman Abu Ghraib – Baghdad bagian barat beberapa saat setelah matahari tenggelam, ketika sekelompok laki-laki bersenjata menyerang konvoi militer. Peluru artileri tentara kemudian menembaki desa Al Mahsna di Abu Graib – yang dihuni warga Sunni – menewaskan lima warga sipil dan melukai 13 lainnya.
Sebuah bom bunuh diri lain juga meeldak di kota Tuz Khormato yang menewaskan tiga orang dan melukai 27 lainnya. Petugas-petugas medis memastikan jumlah korban tewas akibat seluruh serangan itu. Mereka berbicara tanpa menyebut nama karena tidak memiliki wewenang untuk menyampaikan informasi tersebut.
Serangan tersebut terjadi tiga hari setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di antara sekelompok calon pasukan keamanan di Baghdad, menewaskan lebih dari 20 orang.
Serangan di Baghdad berlangsung sementara pasukan pemerintah yang dipimpin golongan Syiah bentrok dengan militan terkait al-Qaida di provinsi Anbar yang mayoritas penduduknya Sunni, di sebelah barat ibukota.
Militer Irak telah mengerahkan tank-tank dan artileri di sekitar kota Fallujah, dan mengancam akan melakukan ofensif, kecuali jika warga suku setempat mengusir kawanan bersenjata di sana.
Kekerasan di Irak telah mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak tahun 2008, ketika negara itu muncul dari masa-masa pembunuhan sektarian yang brutal. PBB mengatakan lebih dari 8.000 orang tewas di Irak tahun lalu.