Sebuah fosil ditemukan oleh seorang pemburu rusa besar yang disebut Elk di Montana hampir tujuh tahun yang lalu yang mengarah pada penemuan spesies baru mahluk laut prasejarah yang hidup sekita 70 juta tahun yang lalu di laut yang menjorok ke daratan yang mengalir ke sebelah timur Rocky Mountains.
Spesier baru elasmosaurus diuraikan secara lebih terinci di sebuah artikel yang dipublikasikan hari Kamis dalam the Journal of Vertebrate Paleontology. Sebagian besar elasmosaurus, sejenis reptil laut, memiliki leher yang mencapai panjang sekitar 6 meter, namun fosil yang ditemukan dalam Suaka Margasatwa Nasional Charles M. Russel berbeda karena lehernya yang jauh lebih pendek – sekitar 2,3 meter.
“Kelompok ini terkenal karena lehernya yang sangat panjang, maksud saya leher yang memiliki sebanyak 76 ruas tulang punggung,” ujar Patrick Druckenmiller, salah satu penulis artikel dan ahli sejarah bumi di Museum Utara Universitas Alaska. “Yang benar-benar mengejutkan kami adalah ketika kami gali – hanya ada sekitar 40 ruas tulang punggung.”
Mahluk laut dengan ukuran lebih kecil hidup pada saat yang sama dan di daerah yang sama dengan jenis yang berukuran lebih besar, yang merupakan bukti yang menyangkal kepercayaan bahwa elasmosaurus tidak berevolusi dalam periode waktu satu juta tahun untuk memiliki leher yang lebih panjang, ujar salah satu penulis artikel Danielle Serratos.
Elasmosaurus adalah mahluk karnivora dengan kepala kecil dan anggota badan mirip dayung yang dapat tumbuh hingga 10 meter. Fosil mereka telah ditemukan di seluruh dunia, dan yang ditemukan di timur laut Montana terawetkan dengan baik dan dalam keadaan yang hampir lengkap.
David Bradt, pemburu tersebut, berjumpa dengan fosil yang terpapar dalam bungkus batu ketika ia sedang berburu elk di suaka margasatwa liar pada bulan November 2010, ujar Druckenmiller. Ia mengenali fosil tersebut, mengambil fotonya dan memberi tahu staf U.S. Fish and Wildlife Service.
Kawasan suaka di sepanjang Sungai Missouri tersebut populer di kalangan para pemburu karena hewan besar dan lokasinya yang terpencil.
“Ini tempat yang luas, terpencil, dan liar yang hanya mengalami sedikit perubahan sejak Lewis dan Clark melintasi kawasan ini lebih dari 200 tahun yang lalu,” ujar manajer suaka margasatwa tersebut, Paul Santavy.
Bradt, yang tinggal di Florence, Montana, tidak langsung menjawab telepon untuk berkomentar.
Butuh waktu tiga hari untuk menggali fosil tersebut, dan jauh lebih lama lagi untuk membersikan dan mempelajarinya sebelum kami dapat menentukan apakah ini adalah spesies baru atau bukan, ujar Druckenmiller.
Ia dan Serratos megirimkan artikel tentang temuannya ke jurnal tersebut tahun lalu.
Druckenmiller mengatakan laut yang menjorok ke daratan terentang lebar dari Montana hingga Minnesota dari dari Kanada ke Teluk Meksiko dipenuhi dengan reptil laut, namun hanya sedikit dari fosil tersebut yang telah berhasil digali.
“Ini sungguh-sungguh tidak berimbang – lebih bayak orang di luar sana yang tertarik dengan dinosaurus yang hidup di darat dibandingkan reptil laut,” ujarnya. “Akan ada lebih banyak pengetahuan yang diperoleh seandainya saja lebih banyak orang yang mempelajarinya.” [ww]