Hal itu disampaikan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bapepnas, Armida Alisjahbana di Jakarta, Selasa. Kepada pers dalam acara pemaparan kinerja Kementerian Negara PPN tahun 2012, Menteri Armida Alisjahbana menambahkan dalam upaya mengurangi angka kemiskinan, pemerintah pusat justeru harus banyak belajar dari pemerintah daerah karena selama ini daerah mampu lebih cepat menurunkan angka kemiskinan dibanding di kota-kota besar termasuk Jakarta.
“Karena masalah kemiskinan itu tidak cukup intervensi atau kebijakan hanya dari pusat, harus ya pusat juga, daerah juga apalagi kalau kita bicara percepatan gitu kan justru banyak itu kunci keberhasilan pengentasan kemiskinan itu di daerah sehingga ‘PR’ kita bagaimana terutama sekali daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya di atas rata-rata nasional, penduduk yang sangat miskin itu adalah sekitar 25 persen dari penduduk miskin, kira-kira,” ujar Armida Alisjahbana.
Armida Alisjahbana juga berpendapat pertumbuhan investasi sangat dibutuhkan tahun ini dan tahun-tahun mendatang agar angka kemiskinan di Indonesia berkurang.
Pemerintah, ditambahkan Menteri Armida Alisjahbana, menargetkan pertumbuhan investasi 2012 sekitar 11,5 persen untuk mengimbangi target pertumbuhan ekonomi 2012 sekitar 6,7 persen, dan itu berarti naik dibanding target investasi tahun lalu sebesar 8,1 persen dengan target pertumbuhan ekonomi sekitar 6,3 persen.
“Bahwa apapun itu mau pertumbuhan ekonomi, percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan pengentasan kemiskinan ya tentu nomor satu sumber-sumber pertumbuhan ekonomi itu jadi penting, investasinya diarahkan kemana itu jadi penting, kemudian dikombinasikan kebijakan yang pro rakyat,” papar Armida.
Menurut Wijayanto, Direktur Lembaga Kajian Publik, Universitas Paramadina, Jakarta, pemerintah harus memprioritaskan sektor pertanian untuk menekan angka kemiskinan.
“Paling ideal adalah melalui upaya yang serius di sektor pertanian karena sektor pertanian ini kantung-kantung dimana kemiskinan itu berada, sektor pertanian ini mempekerjakan sekitar hampir 40 persen tenaga kerja Indonesia tetapi terhadap GDP hanya sekitar 15 persen, upaya yang paling baik adalah meng-empower sektor pertanian, pupuk dan sebagainya, kemudian yang lain juga mereka harus dipersiapkan alternatif pekerjaan selain pertanian, kemudian upaya-upaya seperti transmigrasi harus dikembangkan dan didorong terus.”
Berbagai kalangan dikejutkan oleh laporan Badan Pusat Statistik atau BPS yang dikeluarkan Senin, 1 Januari 2012 yang menyatakan bahwa jumlah orang miskin di Indonesia saat ini sebanyak 29,89 juta orang. Meski BPS mengklaim angka tersebut turun dibanding jumlah orang miskin sebelumnya yaitu sebanyak 30,02 juta orang namun angka kemiskinan di Indonesia dinilai sudah sangat mengkhawatirkan.