Para dokter China bekerja keras hari Senin (10/7) untuk menyelamatkan nyawa pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo yang sedang sakit keras, sementara pemerintah memperkeras sikapnya menentang seruan yang meningkat agar mengizinkan tahanan politik paling terkenal China itu ke luar negeri untuk berobat.
Keterangan terbaru yang sangat berbeda yang dikeluarkan oleh rumah sakit Liu mengatakan ia menderita fungsi ginjal yang sangat buruk dan pendarahan pada liver akibat tumor yang menyebar. Ini meningkatkan desakan terhadap Beijing, yang telah menolak himbauan dari beberapa negara agar mengizinkan Liu dan keluarganya berangkat ke luar negeri.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang, meminta negara-negara lain pada jumpa pers harian “agar menghormati kedaulatan nasional China dan jangan mencampuri masalah dalam-negerinya karena satu kasus perorangan.” Hari Senin, kantor Kanselir Jerman Angela Merkel meminta Beijing agar menunjukkan sikap kemanusiaan bagi Liu Xiaobo dan keluarganya.”
Kesehatan Liu telah menjadi pokok perhatian internasional setelah keluarnya berita Juni lalu bahwa pengeritik pemerintah China itu telah dipindahkan ke rumah sakit China karena menderita kanker stadium gawat. Para pendukung dan pemerintah negara-negara Barat mendesak China agar mengizinkan Liu memilih kemana ia ingin berobat dan membebaskannya.
Beijing sejauh ini telah menolak, dengan alasan kesehatan Liu yang rapuh dan bahwa ia menerima perawatan kesehatan yang sebaik mungkin di China.
Liu dinyatakan tahun 2009 bersalah menghasut subversi atas keterlibatannya dalam gerakan “Piagam 08” yang menyerukan reformasi politik. Ia dianugerahi Hadiah Perdamaian Nobel setahun kemudian ketika dalam penjara.
Dua dokter asing yang dizinkan mengunjungi Liu akhir pekan lalu mengatakan hari Minggu bahwa mereka menilai Liu cukup kuat untuk dibawa berobat ke luar negeri, yang tampaknya bertentangan dengan pendapat pakar China. [gp]