Otoritas anti-korupsi di Latvia menahan Gubernur Bank Sentral negara itu, Ilmars Rimsevices, kata pemerintah hari Minggu (18/2), namun "tidak ada hal-hal membahayakan" bagi sistem keuangan.
Rimsevices, yang diangkat sebagai gubernur pada tahun 2001, ditahan oleh petugas dari Biro Pencegahan Korupsi (KNAB), Sabtu, dan diinterogasi selama tujuh jam sebelum dibawa ke lokasi lain pada Minggu, menurut seorang wartawan dari Baltic News Agency (BNS).
Media lokal mengatakan, petugas anti-korupsi juga melakukan penggerebekan di kediaman gubernur dan di kantornya di Bank of Latvia.
Perdana Menteri Latvia, Maris Kucinskis membenarkan penangkapan itu dan mengatakan, sekarang ini "tidak ada ancaman bagi sistem keuangan Latvia."
"Untuk saat ini, baik saya (sebagai perdana menteri) maupun pejabat lainnya tidak mempunyai alasan untuk ikut campur dalam pekerjaan KNAB. Kantor (KNAB) bekerja secara profesional," kata Kucinskis kepada Kantor Berita Latvia, BNS.
"Bila KNAB menganggap perlu memberi informasi tambahan kepada publik, hal itu akan dilakukannya," tambahnya.
KNAB menolak berkomentar.
Selagi Latvia merupakan bagian dari zona euro, Rimsevices juga adalah anggota badan utama Bank Sentral Eropa (ECB), yang dikenal sebagai Dewan Pengatur, dan terdiri dari 19 Gubernur Bank zona euro. Pemerintah dijadwalkan mengadakan rapat kabinet darurat hari Senin.
Presiden Latvia, Raimonds Vejonis mengirim cuitan di Twitter, bahwa ia akan bertemu dengan Dewan Keamanan Nasional guna membahas "situasi di sektor perbankan," tanpa memerinci tanggalnya. [ps/jm]