Pemerintah Indonesia menyatakan larangan berkembangnya paham Islamic State of Iraq and Syiria/ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia. Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto usai rapat terbatas bidang politik dan keamanan di kantor Presiden Jakarta Senin (4/8) menjelaskan, rapat kabinet terbatas bidang politik dan keamanan yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus membahas langkah-langkah strategis pencegahan paham ISIS di Indonesia.
Djoko Suyanto menambahkan pemerintah akan melakukan beberapa tindakan pencegahan berdirinya perwakilan ISIS di Indonesia. Upaya pencegahan itu dilakukan tidak hanya oleh aparat pemerintah tetapi juga melibatkan unsur masyarakat.
Aparatur pemerintah selain aparat keamanan dalam upaya pencegahan berkembangnya paham ISIS menurut Djoko, di antaranya adalah dari unsur kementrian agama dan kementrian komunikasi dan informasi.
Sementara itu tambah Djoko, kementerian luar negeri, kepolisian, Badan Intelijen Negara, kementrian hukum dan HAM, serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme/BNPT, akan difungsikan sebagai clearing house bagi warga Negara Indonesia yang akan bepergian ke Timur Tengah atau Asia Selatan. Khusus Kementrian Hukum dan HAM akan berfungsi sebagai pelaksana operasi keimigrasian yang ditujukan bagi warga Negara yang tidak jelas statusnya.
Djoko Suyanto menegaskan, aparat Polri-TNI dan BNPT harus bertindak tegas terhadap setiap tindakan yang melanggar hukum khususnya terorisme.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka rapat kabinet terbatas, meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan gerakan radikal yang diserukan oleh kelompok ISIS.
Kepala BNPT Ansyaad Mbay dalam kesempatan terpisah menjelaskan, perkembangan ISIS di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Karena target mereka menurut Ansyaad adalah mengirimkan orang-orang simpatisan ke Irak dan Suriah.
Sebelumnya, beredar video berisi ajakan dari sekelompok orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS beredar melalui situs Youtube. Dalam video berdurasi 8 menit berjudul 'Join the Ranks' itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS dengan menjadi khilafah dunia.
Kelompok ISIS awalnya dibentuk dengan tujuan memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak. ISIS dibentuk tahun 2013 dan dipimpin oleh Abubakar Al Baghdadi. Tahun 2010, Al Baghdadi diduga sebagai pemimpin Al-Qaida di Irak yang kemudian menjadi ISIS.