Pemerintah memastikan kesiapan angkutan mudik lebaran 2019 melalui rapat koordinasi dengan berbagai pihak, untuk menyiapkan dan mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin muncul.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, telah rampungnya sejumlah ruas jalan tol akan mengurangi kepadatan lalu lintas di beberapa jalur utama yang biasa digunakan pemudik pada tahun sebelumnya. Namun, pengemudi kendaraan diminta untuk tidak memacu kendaraannya melebihi batas yang ditentukan, untuk menghindari kemungkinan kecelakaan.
“Dengan adanya jalan tol, ada yang harus kita persiapkan, bahwa ada kecenderungan ngebut. Oleh karenanya kita minta para operator jalan tol, dishub, dirlantas, untuk mengamati tempat-tempat yang rawan, buat rambu-rambu dan batasi (kecepatan) 100 kilometer per jam, itu penting,” ujar Budi Karya.
Tidak hanya infrastruktur jalan dan rambu-rambu yang harus dipersiapkan, melainkan juga kesehatan pengemudi. Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengungkapkan, pemerintah telah berupaya menyiapkan posko-posko kesehatan di sepanjang jalur mudik , untuk membantu mereka yang membutuhkan layanan kesehatan. Kesehatan yang baik kata Nila, akan menunjang keselamatan dalam perjalanan.
“Pengemudi sebelumnya sehat dulu, mengemudi tidak minum alkohol, juga tidak minum obat-obat yang membuat mengantuk, karena kita harus prima, karena kita harus bertanggung jawab membawa penumpang. Kemudian tentu kami juga menyediakan di posko-posko kesehatan, bisa melakukan cek tekanan darahnya, gula darah, dan kalau perlu istirahat kita juga sediakan tempat untuk istirahat. Dan kemudian kita minta betul jaga kebersihan, kebersihan itu dalam arti menjaga makanan yang kita makan di dalam perjalanan, jadi kita tidak sembarangan karena nanti menyebabkan sakit perut atau pun yang lain, yang juga menyebabkan nanti tidak concern terhadap mengemudi,” ujar Nila Moeloek.
Nila juga mengingatkan agar para pemudik membatasi waktu mengemudi maksimal selama empat jam, dan beristirahat bila tubuh merasa lelah. Kelelahan fisik saat perjalanan jauh dapat memicu terjadinya kecelakaan.
“Kecelakaan itu umumnya terjadi pada siang hari, mungkin berangkat habis sahur, kemudian lelahnya di siang hari. Tadi juga saya dengar titiknya kalau di sini di Solo. Jadi kalau setiap empat jam itu sebaiknya kita istirahat,” papar Nila Moeloek.
Sementera itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah provinsi telah melakukan koordinasi dan antisipasi untuk perjalanan mudik lebaran tahun ini, terutama untuk pasokan BBM maupun ketersediaan listrik PLN. Di sepanjang jalur mudik di Jawa Timur, Khofifah juga memastikan akan ada banyak tempat beristirahat dengan fasilitas yang dibutuhkan pemudik.
“Akan ada tambahan dua titik transmisi utama yang akan menyiapkan BBM, satu di Tuban, satu di Surabaya. Kemudian ada enam sub-titik transmisi yang akan menyiapkam BBM. Kemudian ada juga 174 mobile dari PLN, itu adalah gardu mobile PLN, jadi semua hal kita antisipasi. Ada 26 titik rest area, baik itu di terminal, kemudian di dermaga, di stasiun kereta apa, dan di bandara. Kita ingin menambah, karena rest area yang sangat efektif juga bagi pengendara darat adalah mushala dan masjid-masjid,” ujar Khofifah. [pr/ab]