Pemimpin Hizbullah, kelompok militan Lebanon, mengatakan CIA merekrut setidaknya dua anggota tingkat rendah kelompok itu untuk menjadi mata-mata bagi Israel.
Dalam pidato yang ditayangkan televisi hari Jumat, Hassan Nasrallah mengatakan dua anggota gerakan Syiah itu telah mengaku sebagai agen CIA dan kelompok itu sedang menyelidiki apakah anggota ketiga direkrut CIA, intelijen Israel Mossad atau dinas intelijen salah satu negara Eropa.
Ini pertama kali kelompok yang didukung Iran itu menyatakan telah disusupi mata-mata. Kedutaan Amerika di Beirut menolak tuduhan itu dan jurubicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan "tidak akan menghargai'' tuduhan itu dengan komentar.
Israel dan Hizbullah terlibat perang selama sebulan tahun 2006.
Hizbullah berbagi kekuasaan dalam pemerintahan persatuan yang rapuh di Lebanon, yang meluncurkan pembicaraan rekonsiliasi antara partai-partai politik yang bersaing tahun 2008 setelah bentrokan sektarian yang mematikan selama lebih setahun.
Pemerintah Amerika memasukkan kelompok militan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris.