Pemimpin Hong Kong Carrie Lam melakukan perjalanan ke Beijing, Selasa (3/11), untuk bertemu dengan sejumlah pejabat China dalam upaya meminta bantuan untuk menghidupkan kembali ekonomi Hong Kong. Pertemuan tersebut juga akan membahas pembukaan kembali perbatasan dengan China daratan seiring menyusutnya kasus penularan virus korona di Hong Kong.
Lam mengatakan pertemuan, yang ditetapkan berlangsung dari Rabu (4/11) hingga Jumat (6/11), akan mencakup diskusi tentang bagaimana Hong Kong dapat berintegrasi ke dalam pembangunan nasional China.
Pertemuan itu juga akan membahas bagaimana wilayah semiotonom China itu dapat bekerja sama dengan Shenzhen, kota di China selatan yang berbatasan dengan Hong Kong, sebagai bagian dari skema ekonomi terintegrasi "Greater Bay Area."
Lam juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia berencana untuk membahas kapan Hong Kong dan China daratan dapat membuka kembali perbatasan tanpa mewajibkan karantina. Sejak Maret, karena pandemi, penduduk di daratan China dan Hong Kong telah diminta untuk karantina selama dua minggu setelah mereka melintasi perbatasan.
Perjalanan Lam ke Beijing dilakukan setelah dia menunda pidato kebijakan tahunannya dua hari sebelum dijadwalkan berlangsung bulan lalu.
Ia mengatakan bahwa dukungan dari Beijing akan memungkinkannya menyampaikan pidato yang akan meningkatkan kepercayaan pada masa depan ekonomi Hong Kong.
Keyakinan akan status semiotonom Hong Kong, yang dijanjikan kepada kota itu sewaktu Beijing mengambil kembali kendali atas bekas jajahan Inggris itu pada 1997, telah terguncang sejak pemerintah daratan memberlakukan undang-undang keamanan nasional atas wilayah itu musim panas ini.
Perekonomian kota itu juga terpukul karena pandemi, menyusul ditutupnya perbatasan untuk wisatawan sejak akhir Maret lalu. [ab/uh]