Pihak berwenang Tunisia menangkap pemimpin gerakan Islam oposisi Ennahda dalam tindakan keras terhadap politisi saingan dan pengkritik Presiden Kias Saied yang semakin otoriter, kata pengacara gerakan itu.
Noureddine Bhiri, seorang pemimpin senior Ennahda, ditahan oleh polisi bersenjata di rumahnya di Ibu Kota Tunis pada Senin (13/2) malam karena dicurigai sebagai bagian dari kelompok yang berkonspirasi mengganggu keamanan negara, kata pengacara gerakan tersebut, Ines Harrathi, dalam sebuah pernyataan di laman Facebook-nya.
Lazhar Akremi, seorang pengacara dan kritikus Saied, dan Noureddine Bouttar, direktur jenderal stasiun radio independen, Mosaique, juga ditangkap oleh pasukan keamanan pada Selasa malam, menurut pengacara Bouttar, Dalila Msaddek.
Pihak berwenang belum merilis informasi tentang gelombang penangkapan yang dimulai pada akhir pekan itu.
Tindakan keras yang menarget tokoh-tokoh oposisi Tunisia, pengkritik dan penentang presiden di media, peradilan, dan komunitas ekonomi, terjadi setelah pemilihan parlemen yang gagal bulan lalu di mana hanya 11 persen pemilih memberikan suara mereka. Pemungutan suara itu diselenggarakan oleh Saied, yang bertekad untuk merombak sistem politik negara dan menggantikan badan legislatif yang telah dibubarkannya pada tahun 2021.
Tunisia sedang mengalami krisis ekonomi besar, dengan melonjaknya inflasi dan pengangguran, khususnya di kalangan pemuda negara itu. Para pengritik menuduh kepemimpinan Saied dan elite politik telah menjerumuskan ekonomi negara itu ke jurang kebangkrutan. [ab/lt]
Forum