Beberapa jam setelah pemboman bunuh diri di Jalalabad, Afghanistan menewaskan 33 orang dan melukai banyak orang lainnya, pemimpin militer Afghanistan, dalam pidatonya di Pakistan, menyerukan kedua negara untuk meningkatkan upaya kontraterorisme.
Pertumpahan darah di Afghanistan terjadi pada hari ketika kepala staf angkatan daratnya, Jenderal Sher Mohammad Karimi, berpidato pada acara wisuda kadet-kadet angkatan darat di Pakistan, tempat enam kadet angkatan darat Afghanistan menjalani latihan dengan tentara Pakistan.
Ini adalah pertama kalinya seorang pemimpin militer Afghanistan diundang ke Akademi Militer Pakistan di Abbotabad. Ini menekankan meningkatnya kolaborasi antara militer kedua negara. Jenderal Karimi menyebut terorisme sebagai musuh yang sama bagi Afghanistan dan Pakistan.
“Mereka bertujuan melemahkan negara dan merebut kekuasaan dengan menyebarkan teror dan rasa takut. Untuk melawan dan pada akhirnya mengalahkan ancaman ini secara efektif perlu kerja sama dan koordinasi antar negara yang tulus, dekat dan beriorientasi hasil," ujarnya.
Jenderal Afghanistan itu juga menekankan perlunya dukungan publik yang besar bagi upaya-upaya melawan ekstremisme yang efektif yang dilakukan kedua pihak yang berbatasan itu.
“Faktor penting lain untuk memenangkan pertempuran melawan aktor non-negara, teroris dan ekstremis, yang membunuh dan mencederai warga negara kita dan menghambat kemajuan dan kesejahteraan negara kita, adalah dukungan masyarakat yang berkelanjutan," ujarnya.
Merujuk pada membaiknya ikatan bilateral baru-baru ini, yang sebelumnya diwarnai ketidakpercayaan dan kecurigaan selama berpuluh-puluh tahun, Jenderal Karimi mengatakan Afghanistan dan Pakistan tidak boleh meremehkan peluang bersejarah untuk mengalahkan aktor-aktor non-negara yang membunuh dan mencederai warga sipil.
Afghanistan dan Pakistan selama bertahun-tahun saling tuduh melindungi militan yang bertanggungjawab atas serangan di negara mereka masing-masing. Para pejabat Afghanistan meyakini para pemimpin Taliban yang diburu berlindung di perbatasan Pakistan untuk memimpin serangan militer di Afghanistan.
Islamabad berkeras militan Islamis yang dijuluki Taliban Pakistan menggunakan markas-markas di Afghanistan untuk merencanakan serangan mematikan di Pakistan. Kerjasama antar pasukan keamanan dan badan-badan intelijen antara kedua negara telah meningkat sejak Presiden Ashraf Ghani menjabat di Kabul enam bulan lalu.
Sejak itu, Pakistan dan Afghanistan telah bertukar delegasi politik, militer dan ekonomi tingkat tinggi untuk mempererat ikatan dalam segala bidang.