Pemimpin oposisi Kenya, Raila Odinga mengambil sumpah jabatan dalam upacara pelantikan presiden simbolis di taman Nairobi. Aksi itu ditunjukkan untuk menantang ancaman penangkapan.
Odinga yang berusia 73 tahun berjanji untuk bertindak sebagai “presiden rakyat” di hadapan ribuan pendukung yang bersorak sorai hari Selasa (30/1) di Taman Uhuru.
Odinga mengklaim mengklaim telah terjadi kecurangan dalam pemungutan suara yang dimenangkan oleh Presiden Uhuru Kenyatta dalam pemilihan presiden bulan Agustus yang lalu, yang kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Mahkamah Agung Kenya dalam sebuah keputusan bersejarah.
Odinga dan para pendukungnya memboikot pemungutan suara ulang pada tanggal 26 Oktober, dengan alasan mereka ragu bahwa pemilu itu tidak akan dilakukan secara adil. Kenyatta dengan mudah memenangkan pemilihan kedua dengan memperoleh 98 persen suara, dan dilantik pada bulan berikutnya. [lt]