Seorang pemimpin minoritas Tatar di Krimea memberi tahu Presiden Vladimir Putin keluarnya Krimea dari Ukraina untuk bergabung dengan Rusia akan melanggar perjanjian internasional karena Rusia, Inggris, dan Amerika telah bertekad untuk mempertahankan kesatuan Ukraina.
Salah seorang wakil paling senior minoritas Muslim Tatar, Mustafa Dzhemilev mengatakan kepada VOA ia memberitahu pemimpin Rusia itu bahwa suku Tatar sangat menentang aneksasi wilayah Ukraina oleh negara lain.
Banyak warga Tatar Krimea yang jumlahnya sekitar 12 % dari populasi di semenanjung Laut Hitam itu sangat menentang penggabungan dengan Rusia dan ingin tetap berada dalam Ukraina.
Krimea akan mengadakan referendum mengenai penggabungan dengan Rusia, setelah itu Krimea diperkirakan akan dengan cepat dimasukkan ke dalam wilayah Rusia.
Salah seorang wakil paling senior minoritas Muslim Tatar, Mustafa Dzhemilev mengatakan kepada VOA ia memberitahu pemimpin Rusia itu bahwa suku Tatar sangat menentang aneksasi wilayah Ukraina oleh negara lain.
Banyak warga Tatar Krimea yang jumlahnya sekitar 12 % dari populasi di semenanjung Laut Hitam itu sangat menentang penggabungan dengan Rusia dan ingin tetap berada dalam Ukraina.
Krimea akan mengadakan referendum mengenai penggabungan dengan Rusia, setelah itu Krimea diperkirakan akan dengan cepat dimasukkan ke dalam wilayah Rusia.