Jaksa Perancis Yvon Calvet mengatakan penangkapan lima orang Chechnya di bagian selatan negara itu “di luar konteks radikalisme agama,” tetapi ia tidak menjelaskan dugaan kejahatan orang-orang itu.
Kelimanya ditangkap di kota Montpelier dan Beziers atas dugaan merencanakan serangan. Suratkabar lokal, Midi Libre, melaporkan bahwa kontainer berisi bahan peledak ditemukan dekat sebuah stadion di Beziers.
Sementara itu Perdana Menteri Perancis Manuel Valls hari Selasa (20/1) mengatakan aksi teror di Paris baru-baru ini semakin menyingkap “adanya pemisahan warga berdasarkan geografi, sosial dan etnis” di negara itu.
Perancis dalam keadaan siaga tinggi sejak serangan teror terhadap majalah satir Charlie Hebdo dan sebuah supermarket Yahudi di ibukota awal bulan ini, yang menewaskan 20 orang tewas termasuk tiga pelaku.