Lebih dari 2.500 tokoh bisnis, pemerintahan, akademisi, masyarakat madani, media dan kesenian akan bertemu untuk memperdebatkan masalah-masalah utama di Davos.
Sebagai bagian dari agenda resmi, lebih dari 300 sesi akan membahas isu-isu penting, melibatkan keamanan global, krisis pengungsi dan migrasi, ketegangan geopolitik, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi global.
Yang menjadi pusat perhatian adalah diskusi mendalam tentang apa yang disebut Klaus Schwab, pendiri Forum Ekonomi Dunia, Revolusi Industri Keempat. Schwab mengatakan, revolusi itu didorong oleh kemajuan dalam artificial intelligence atau kecerdasan buatan, robotika, kendaraan yang mampu mengemudi sendiri, pencetakan 3-D, nanoteknologi dan bidang lain sains.
Menurutnya, orang kini tidak punya waktu seperti kala revolusi industri dulu untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat.
Schwab mengatakan, "Revolusi keempat ini menghadang kita seperti tsunami. Kecepatannya tidak bisa dibandingkan dengan revolusi dulu dan kecepatan revolusi ini begitu cepat sehingga menyulitkan atau bahkan tidak memungkinkan bagi komunitas politik untuk menindaklanjuti dengan kerangka peraturan dan legislatif yang diperlukan."
Schwab menambahkan robotika, dengan inovasi-inovasi baru seperti mobil yang beroperasi sendiri, akan mengurangi lapangan kerja dan menghapus sebagian besar kelas menengah, pilar utama sistem demokrasi.
"Saya khawatir, kalau kita tidak siap dan kita berkonsentrasi pada pekerjaan di tingkat tinggi, bidang-bidang yang lebih inovatif dan bidang jasa yang rendah, ini bisa menyebabkan masalah baru, yaitupengucilan sosial, yang benar-benar harus kita hindari," katanya.
Schwab mengatakan pemerintah harus menerapkan sistem peraturan yang diperlukan sekarang guna mengatasi masalah-masalah yang ia perkirakan akan timbul akibat perubahan-perubahan itu. Kalau tidak, ia memperingatkan, akan timbul ketegangan sosial dan konflik di masa depan. [ka/jm]