Tim-tim pencari di Laut Tengah sedang mencari pesawat EgyptAir yang diduga telah jatuh ke laut saat mendekati Kairo dalam penerbangan dari Paris.
Laporan sebelumnya, bahwa reruntuhan pesawat telah ditemukan di dekat sebuah pulau Yunani ternyata tidak benar. Pihak berwenang sekarang mengatakan bahwa sejauh ini mereka belum mengukuhkan menemukan puing-puing pesawat.
Mesir mengatakan terorisme mungkin merupakan penyebab bencana itu, bukannya kerusakan teknis, tetapi belum ada informasi yang pasti.
Pesawat jet penumpang jenis Airbus itu, yang membawa 66 orang di dalamnya, mendadak membelok tajam dan dengan cepat kehilangan ketinggian sebelum menukik tajam dan lenyap dari radar Kamis pagi (19/5).
Di Kairo, Menteri Penerbangan Mesir Sherif Fathy mengatakan Perancis, yang bertanggung jawab atas kelalaian keamanan jika terorisme didapati menjadi penyebab kecelakaan itu. Dia juga mengemukakan teori bahwa terorisme kemungkinan lebih besar adalah penyebabnya, bukannya kerusakan mesin.
"Jika terbukti bahwa ini merupakan tindakan sabotase, maka kita harus tahu dan mengakui bahwa pesawat ini berasal dari Perancis dan bukan dari Mesir," katanya.
Pihak EgyptAir mengatakan pesawat Airbus A320 itu menghilang dari radar sekitar pukul 2:30 waktu Kairo, ketika berada 11.000 meter di atas Laut tengah, dan hanya 16 kilometer di dalam wilayah udara Mesir.
Di Amerika, Presiden Barack Obama telah diberitahu tentang perkembangan terbaru di Gedung Putih. Juru bicara Josh Earnest menyampaikan ucapan belasungkawa atas atas bencana itu, tetapi menekankan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. [sp]