Tautan-tautan Akses

Penghasil Minyak Utama Dunia Pertimbangkan Pangkas Produksi Lagi Minggu Ini


Harga minyak terus turun walaupun telah diadakan pengurangan produksi (foto: ilustrasi).
Harga minyak terus turun walaupun telah diadakan pengurangan produksi (foto: ilustrasi).

Sejumlah negara penghasil minyak utama akan mempertimbangkan pengurangan produksi lagi dalam pertemuan minggu ini, tapi para analis tidak yakin langkah itu akan bisa menaikkan harga minyak mentah yang terganggu oleh perang dagang Amerika-China.

Kelompok negara pengekspor minyak OPEC dan penghasil minyak non-OPEC berusaha menghentikan kemerosotan harga minyak, walaupun telah diadakan pengurangan produksi dan terhentinya pasokan minyak Iran dan Venezuela karena sanksi-sanksi yang dilancarkan Amerika.

Kata para analis, OPEC dan komite pemantau tingkat menteri yang akan bersidang hari Kamis (12/9) di Abu Dhabi tidak punya banyak pilihan.

Menteri Energi Emirat Persatuan Arab Suheil al-Mazrouei mengatakan hari Minggu, OPEC akan melakukan apapun yang perlu untuk menstabilkan harga minyak, tapi mengakui isu itu tidak sepenuhnya tergantung pada OPEC sendiri.

Mazrouei mengatakan, walaupun sidang hari Kamis itu akan mempertimbangkan pengurangan produksi lebih lanjut, itu bukan cara terbaik untuk menopang harga minyak yang terus turun.

Tapi ia mengatakan, “Saya tidak mengusulkan supaya kita langsung memangkas produksi tiap kali terjadi ketegangan perdagangan.”

Kata para analis, pengurangan produksi bisa membantu mempertahankan harga minyak, tapi itu juga berarti para produsen akan kehilangan pangsa pasar.

OPEC secara tradisional melakukan pengurangan produksi untuk menaikkan harga minyak, kata MR Raghu, kepala bagian riset Kuwait Financial Center. Katanya, ini mengakibatkan turunnya pangsa pasar Opec dari 35 persen tahun 2012, menjadi 30 persen pada bulan Juli tahun ini.

Faktor penting kemerosotan harga minyak itu dipicu oleh sengketa perdagangan antara Amerika dan China, yang telah menciptakan ketakutan akan resesi global yang pada gilirannya akan mengurangi permintaan akan minyak.

Kata pakar ekonomi Arab Saudi, Fadhil al-Bouenain, pasar minyak dunia sangat peka terhadap perang dagang Amerika dan China. (ii/jm)

Recommended

XS
SM
MD
LG