Para pemilih di Kirgistan telah menyetujui sebuah UUD baru yang akan mengurangi kekuasaan presiden dan memberi kewenangan lebih banyak bagi parlemen terpilih.
Petugas pemilu hari ini mengatakan dengan hampir semua surat suara terhitung, lebih dari 90 persen pemilih menyetujui UUD baru dalam referendum nasional ini. Hampir 70 persen dari 2,7 juta pemilih yang punya hak datang mencoblos.
Referendum hari Minggu itu diadakan kurang dari tiga minggu setelah kekerasan etnis meletus di Kirgistan selatan. Sedikitnya 294 orang tewas sejak sejumlah bentrokan pecah pada tanggal 10 Juni antara etnis Kyrgyz dan Uzbek. Referendum pada hari Minggu berlangsung damai.
Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa hari ini mengatakan pemerintah sementara harus dipuji karena “melangsungkan sebuah proses yang sangat damai.”
Presiden sementara Roza Otunbayeva akan memimpin pemerintahan sampai pemilu legislatif diadakan akhir tahun ini.
