Para pengungsi Rohingya di Bangladesh hidup dalam ketakutan setelah kebakaran mematikan terjadi lebih dari 30 kali di distrik Cox's Bazar dalam beberapa minggu belakangan.
Para aktivis HAM mengatakan kebakaran itu merupakan bagian dari "tren yang sangat mengkhawatirkan" di kota kumuh penuh sesak yang ditempati puluhan tenda-tenda penampungan pengungsi.
"Setiap siang dan malam, warga Rohingya di seluruh kamp ini takut kebakaran bisa terjadi lagi di mana saja," kata aktivis HAM Rohingya di Cox’s Bazar bernama Hussain, kepada VOA.
Aktivis HAM itu mengatakan beberapa pelaku dalam beberapa kebakaran terbaru telah ditangkap dan diserahkan kepada pihak berwenang.
“Kami menangkap tujuh atau delapan orang ketika mereka sedang membakar beberapa gubuk," katanya. "Mereka semua diserahkan kepada polisi."
Sekitar 1 juta pengungsi Muslim Rohingya tinggal di gubuk bambu atau terpal di distrik Cox's Bazar yang padat sejak meninggalkan penindakan keras militer di Myanmar dalam beberapa tahun belakangan, menurut PBB. [vm/ah]