Pada hari Kamis (6/11) pukul 02.00 WIB dinihari, mobil Toyota Harrier warna hitam Nomor Polisi AB 264 AR milik Amien Rais, mantan Ketua MPR yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) ditembak orang tidak dikenal yang diduga mengendarai sepeda motor.
Peluru mengenai bagian belakang sebelah kanan mobil dan tembus kedalam serta menimbulkan lubang, sedangkan selongsong peluru ditemukan diluar pagar rumah.
Saat kejadian, mobil sedang di parkir di teras kediaman tokoh reformasi tersebut di wilayah Pandeansari Condong Catur Yogyakarta. Amien Rais sendiri mengaku saat kejadian ia berada didalam rumah tetapi baru mengetahui peristiwa penembakan pada pagi harinya dari satpam rumahnya ketika ia selesai menjadi imam shalat Shubuh di masjid depan rumah.
Kepada para wartawan Amien Rais mengatakan, meskipun kerusakan mobil relatif kecil dan mudah untuk diperbaiki, tetapi ia menilai kasus penembakan itu merupakan bentuk terror sehingga ia berharap polisi segera mengungkap kasus dan menangkap pelakunya.
“Tapi ini serius karena ini saya kira perbuatan mengarah terror, ini kecil-kecilan tetapi itu terror. Saya mohon teman-teman Polri supaya bisa menuntaskan masalah ini supaya tidak jadi preseden kalau tidak diurus kapan-kapan mungkin orang lain jadi sasaran kan kacau. Nah, saya tidak bisa menduga apakah ini motivasi pribadi, kalau pribadi wong saya tidak punya musuh. Saya tidak di bisnis sehingga tidak punya saingan bisnis, kalau politik ya apa saya nggak jelas, ya,” kata Amien Rais.
Hingga hari Jumat (7/11) polisi masih memasang Garis Polisi di kediaman Amien Rais dan melanjutkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mendapatkan alat bukti tambahan. Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Anny Pujiastuti, Jumat menjelaskan hasil analisis awal yang dilakukan Tim yang juga didukung Bareskrim Mabes Polri dan Puslabfor Jawa Tengah.
“Kesimpulan sementara dari Puslabfor, pelaku sengaja menembak target menggunakan senjata api tidak standar atau rakitan. Pelaku menggunakan peluru standar buatan pabrik dengan caliber 223 atau 5,56 milimeter x 45 milimeter dan posisi pelaku menembak dari arah barat laut dengan jarak 9 meter kurang-lebih, ketinggian 205 (centimeter). Langkah-langkah berikut; pengamanan tetap kita lakukan, patroli kita tingkatkan, razia di perbatasan-perbatasan. CCTV yang ada di sekitar lokasi kediaman Bapak Amien Rais akan kami buka mulai hari Rabu sebelum kejadian,” kata AKBP Anny Pujiastuti.
Menurut Anny Pujiastuti, polisi dalam beberapa hari kedepan masih melanjutkan penyelidikan dan meminta keterangan dari para saksi termasuk Amien Rais, satpam dan sopirnya. Penembakan di kediaman Amien Rais mengundang keprihatinan banyak pihak termasuk para pimpinan partai di Koalisi Merah Putih.