Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari US$2,7 milyar untuk perang melawan militan Negara Islam (ISIS) di Irak dan Suriah sejak pemboman dimulai Agustus lalu, dan biaya harian rata-rata sekarang lebih dari $9 juta, menurut Departemen Pertahanan AS, Kamis (11/6).
Mengeluarkan rincian biaya untuk pertama kalinya, Departemen Pertahanan alias Pentagon mengungkapkan bahwa Angkatan Udara telah menanggung dua pertiga dari pengeluaran total, atau lebih dari $1,8 milyar. Pertempuran harian, pengintaian dan penerbangan menghabiskan biaya lebih dari $5 juta per hari.
Data tersebut juga memberikan rincian langka terhadap biaya operasi-operasi khusus yang seringkali bersifat rahasia, yang berjumlah lebih dari $200 juta sejak Agustus lalu.
Dikeluarkannya angka pengeluaran total tersebut terjadi di tengah perdebatan dan penolakan legislasi di Kongres, Kamis, yang akan melarang pengeluaran untuk operasi-operasi pertempuran sampai para anggota legislatif mengesahkan resolusi kekuatan perang yang baru.
Biaya operasi-operasi militer telah meningkat sejak serangan udara dimulai di Irak bulan Agustus, dan kemudian diperluas ke Suriah bulan berikutnya. Sebagian besar serangan udara dilakukan di Irak, karena AS dan koalisinya telah mencoba membantu pasukan Irak merebut dan mempertahankan kota-kota utama.
Biaya-biaya lain termasuk $438 juta untuk Angkaran Laut, $274 juta untuk Angkatan Darat, yang memiliki pelatih dan pasukan khusus di darat, $16 juta untuk gaji militer $646 juta untuk amunisi dan $21 juta untuk operasi intelijen dan pengintaian.