Seorang remaja Amerika, telah mengaku di pengadilan bahwa ia berusaha membantu militan ISIS merekrut pendukung dan menggalang dana.
Ali Shukri Amin, berusia 17 tahun, hari Kamis (11/6) mengaku bersalah atas tuduhan berkonspirasi menyediakan dukungan materi bagi kelompok teroris asing, pelanggaran yang bisa diancam hukuman 15 tahun penjara.
Departemen Kehakiman Amerika mengatakan Amin juga mengaku membantu anak muda Amerika lainnya pergi ke Suriah awal tahun ini untuk bergabung dengan pejuang ISIS.
Asisten Jaksa Amerika untuk keamanan nasional, John Carlin mengatakan Amin menggunakan media sosial atas nama ISIS. Carlin mengatakan ekstremis ISIS dari “di belahan dunia lain” berusaha untuk merangkul anak-anak muda dalam upaya untuk “meradikalisasi, merekrut dan menggugah” mereka untuk melakukan kekerasan, dan ia menghimbau para orang tua dan pemimpin masyarakat untuk melawan dan mencegah ancaman-ancaman semacam itu.
Jaksa Amerika yang mengajukan perkara terhadap Amin, Dana Boente mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah federal akan mengambil tindakan terhadap mereka “yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk mendukung para teroris dengan kewaspadaan yang sama seperti yang dilakukan terhadap warga Amerika yang “mengangkat senjata” dan berperang untuk kelompok-kelompok seperti ISIS.
Dokumen-dokumen selama sidang pengadilan mengatakan Amin “mengaku menggunakan Twitter untuk memberi saran dan semangat bagi ISIS dan pendukungnya’. Remaja itu yang berasal dari Manassas, Virginia, daerah pinggiran Washington menggunakan nama @Amreekiwitness.
Pejabat Amerika mengatakan Amin membagikan instruksi mengenai bagaimana menggunakan mata uang virtual Btcoin untuk menyembunyikan dana yang dikirim ke ISIS dan menyalurkan bantuan kepada para aktivis yang berusaha pergi ke Suriah. “memberi instruksi cara menggunakan Bitcoin, mata uang virtual, untuk menutupi pendanaan bagi ISIS serta memfasilitasi pendukung ISIS yang hendak pergi ke Suriah” untuk berjuang bersama ISIS.
Jaksa mengatakan Amin mengaku membantu Reza Niknejad, usia 18 tahun, juga dari Virginia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS bulan Januari 2015. Niknejad menghadapi tuduhan kejahatan yang sama seperti Amin, juga dituduh “berkonspirasi untuk membunuh dan mencederai orang di luar negeri”.