Ketua Fraksi Republik di Senat Mitch McConnell Sabtu (20/1) malam mengatakan ia telah menjadwalkan pemungutan suara pukul 1 pagi hari Senin mengenai RUU anggaran sementara yang akan membiayai operasi pemerintah hingga tanggal 8 Februari.
"Saya akan mengundang semua rekan kerja saya dari kedua fraksi untuk bersatu dan melakukan apa yang benar-benar bertanggung jawab dan tepat untuk rakyatyang kita wakili. Cukup jelas di sini. Mari buka kembali pemerintah. Mari lanjutkan diskusi kedua pihak mengenai anggaran pertahanan, DACA, anggaran belanja pemerintah dan semua prioritas lainnya agar kita semua bisa bekerja sama untuk menyelesaikannya," ujarnya.
Pada hari pertama penutupan itu, para senator bolak-balik bertemu dengan harapan menempa kesepakatan.
Tapi Senator Demokrat Tammy Baldwin keberatan dengan serangkaian rencana anggaran sementara yang terus berlanjut, dengan alasan itu hanya menunda masalah dan tidak menyelesaikan tugas yang diamanatkan rakyat Amerika.
Pemimpin fraksi Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer, hari Sabtu kembali mengecam Presiden Donald Trump, "Negosiasi dengan Gedung Putih ini seperti bernegosiasi dengan agar-agar, Hampir tidak mungkin. Begitu kita maju selangkah, kekuatan ekstrem kanan presiden (Donald Trump) mundur tiga langkah."
Gedung Putih dan fraksi Republik di Kongres menyalahkan fraksi Demokrat atas apa yang mereka sebut "Schumer Shutdown," menuduh para legislator mengedepankan kepentingan imigran ilegal daripada orang Amerika yang legal.
Kata Direktur Manajemen dan Anggaran Gedung Putih Mick Mulvaney, "Schumer harus berusaha sedikit lebih keras dan lebih jujur dengan presiden Amerika Serikat jika kita ingin melihat kemajuan di bidang itu."
Anggaran belanja habis pada Jumat tengah malam waktu Washington, sehingga memicu penghentian fungsi pemerintahan yang tidak penting.
Para anggota Kongres berselisih mengenai berbagai masalah anggaran pertahanan dan imigrasi, termasuk penyelesaian legislatif bagi hampir 800.000 orang muda yang tidak berdokumen (izin tinggal yang sah) karena dibawa orang tua mereka secara ilegal ke AS ketika mereka masih pada usia anak-anak. [as]