Pakistan melaporkan pada Sabtu (5/10) bahwa sejumlah serangan oleh militan telah menewaskan sedikitnya 16 tentara. Sebagian besar korban terjadi di daerah yang berbatasan dengan Afghanistan.
Pihak berwenang mengatakan bahwa para pemberontak yang bersenjata berat menargetkan pasukan keamanan Pakistan di Kurram, sebuah distrik perbatasan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan tujuh personel dan melukai dua lainnya.
Seorang pejabat keamanan setempat mengonfirmasi korban-korban tersebut kepada VOA tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang berbicara kepada media.
Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah organisasi teroris yang ditetapkan secara global, dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.
Serangan Menyusul Penyergapan
Militer Pakistan tidak segera mengomentari serangan mematikan tersebut. Serangan fatal itu i terjadi beberapa jam setelah pemberontak menyergap konvoi militer di distrik Waziristan Utara di provinsi tersebut yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan pada Jumat (4/10) malam. Serangan itu menewaskan sedikitnya enam tentara, termasuk seorang perwira.
Pernyataan singkat militer Pakistan mengonfirmasi korban jiwa dalam penyergapan tersebut. Militer Pakistan juga menyatakan bahwa enam penyerang tewas dalam baku tembak berikutnya. Mereka tidak memberikan perincian lebih lanjut dan mengidentifikasi para militan yang terbunuh sebagai “Khwarij,” sebuah referensi resmi untuk TTP.
Beberapa sumber keamanan Pakistan di wilayah tersebut mengatakan kepada VOA bahwa tembakan tersebut juga mengakibatkan sedikitnya 22 tentara terluka.
Pemberontak Ledakan Bom
Sementara itu, para pejabat di Provinsi Balochistan barat daya melaporkan bahwa pemberontak meledakkan bom pinggir jalan di dekat konvoi militer pada Sabtu (5/10). Ledakan itu menewaskan tiga tentara dan melukai empat lainnya.
Tentara Pembebasan Baloch, atau BLA, yang dilarang, mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di distrik Kalat. Serangan itu secara rutin menargetkan pasukan keamanan Pakistan dan instalasi pemerintah di provinsi tersebut.
Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan, keduanya berbatasan dengan Afghanistan, mengalami peningkatan signifikan dalam militansi dan kekerasan separatis sejak Taliban kembali menguasai negara tetangga tersebut tiga tahun lalu.
Pakistan mengklaim bahwa TTP, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, beroperasi dari Afghanistan dan melakukan serangan lintas batas dengan dukungan pemerintah Taliban.
Islamabad menuduh BLA dan sekutunya juga semakin banyak menggunakan tempat perlindungan di Afghanistan untuk mengatur serangan mematikan di negara tersebut.
Sebuah laporan minggu ini oleh Pusat Penelitian dan Studi Keamanan mendokumentasikan hampir 1.000 kematian warga sipil dan pasukan keamanan Pakistan dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Wadah pemikir yang bermarkas di Islamabad itu melaporkan bahwa serangan yang dilakukan oleh pemberontak TTP dan Baloch menyebabkan sebagian besar korban jiwa di Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan.
Pemerintahan Taliban, yang tidak diakui secara resmi oleh negara mana pun, membantah tuduhan Pakistan dan menegaskan bahwa baik TTP maupun kelompok militan asing lainnya tidak beroperasi di wilayah Afghanistan.
Namun, penilaian Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini membantah pernyataan Taliban dan menggambarkan TTP sebagai “kelompok teroris terbesar” di Afghanistan. [ft/ah]