Perancis, Rabu (28/3), melangsungkan sebuah acara khusus untuk mengenang dan menghormati seorang polisi yang tewas pekan lalu setelah menawarkan diri untuk menggantikan sekelompok orang sebagai sandera pada sebuah serangan di sebuah supermarket.
Presiden Emmanuel Macron menyempatkan diri berpidato pada acara yang berlangsung di Paris itu. Presiden mengatakan, Letnan Kolonel Polisi Arnaud Beltrame meninggal dunia sebagai pahlawan.
Baca juga: Polisi Perancis yang Tukar Dirinya dengan Sandera, Meninggal Dunia
Sehari sebelumnya, kantor-kantor polisi di berbagai penjuru Perancis melangsungkan jeda diam selama satu menit. Langkah itu diikuti aksi serupa oleh para legislator di Majelis Nasional, Selasa (27/3).
Penyerang bersenjata dalam aksinya Jumat lalu itu juga menewaskan tiga lainnya. Pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai Radouane Lakdim, pria berdarah campuran Perancis dan Maroko yang berusia 25 tahun. Belakangan kelompok militan ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu,
Baca juga: Misa Khusus Diadakan di Perancis untuk Korban Teror
Penyerang itu awalnya membajak sebuah mobil dekat Carvassone, dengan menembak mati penumpangnya dan melukai supirnya. Ia kemudian melarikan mobil itu dan melepaskan tembakan ke sekumpulan polidsi yang sedang berolahraga dan melukai satu di anatarnya.
Kemudian, di Trebes, dekat Carcassonne, Lakdim masuk ke supermarket Super U dan menewaskan dua orang. Ia kemudian menyandera sejumlah orang dan Beltrame menawarkan diri untuk menggantikan posisi mereka sebagai sandera.
Orang bersenjata itu setuju dan Beltrame terus membiarkan saluran teleponnya tetap terbuka sehingga rekan-rekan sejawatnya bisa mendengar apa yang sedang terjadi. Ketika para polisi itu kembali mendengar bunyi tembakan, mereka segera menerobos masuk dan menembak mati penyerang tersebut. Beltrame sendiri ditemukan dalam keadaan tewas. [ab/uh]