Pejabat utama pemerintah Perancis bertemu Sabtu pagi (10/1) untuk memutuskan langkah-langkah baru yang akan diambil untuk mencegah terulangnya serangan di Paris, yang memuncak menyusul insiden pembunuhan terhadap 12 orang di kantor tabloid satir, dan di sebuah pasar swalayan yang menewaskan empat sandera.
Para pemimpin dunia menelpon Presiden Perancis, Francois Hollande untuk mengungkapkan rasa duka cita mereka.
Pada hari Minggu (11/1), Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris David Cameron, serta PM Itali, Matteo Renzi, dan Spanyol, Mariano Rajoy setuju untuk bergabung dalam rapat umum persatuan di Paris.
Suara ledakan dan tembakan pasukan keamanan, Jumat (9/1), mengakhiri terror selama tiga hari, yang menewaskan dua bersaudara terkait al-Qaida yang membunuh dengan kejam di kantor tabloid Charlie Hebdo, dan seorang kaki tangannya yang menyandera di pasar swalayan Yahudi, guna menolong kedua bersaudara itu melarikan diri.
20 orang tewas, termasuk tiga penembak. Orang ke-4 yang dicurigai, Hayat Boumeddiene, istri dari seorang penyerang itu, belum tertangkap dan diyakini membawa senjata.
Cabang al-Qaida di Yaman mengatakan, serangan ditujukan kepada penerbitan Charlie Hebdo, untuk membalas dendam atas satir yang dimuat di mingguan itu terhadap Nabi Mohammad.