Para aktivis hak asasi Suriah melaporkan sedikitnya 12 orang tewas saat terjadinya ledakan bom dalam serangan pasukan pemerintah di sebuah kota di Suriah utara.
Pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah membombardir sebuah kota di dekat perbatasan dengan Turki, menewaskan 21 orang, sementara pertempuran sengit merebak di distrik bersejarah kota tua Aleppo.
Organisasi Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan delapan orang anak-anak termasuk dalam korban yang tewas dalam serangan di Salqin, dekat perbatasan Turki, Senin (1/10). Dalam video yang dilansir para aktivis dari Salqin, sejumlah mayat korban tampak ditumpuk di bak sebuah mobil bak terbuka.
Organisasi aktivis yang lain, Komite Koordinasi Lokal, mengatakan serangan itu menewaskan 30 orang. Tidak ada pengukuhan independen mengenai korban dari pemboman itu karena Suriah membatasi laporan oleh wartawan asing.
Kekerasan dilaporkan terjadi di berbagai tempat termasuk serangan artileri pemerintah di Hama, Daraa dan Homs.
Media pemerintah Suriah mengatakan sedikitnya empat orang tewas dalam ledakan di Qamiashli. Serangan ini merupakan serangan yang pertama di daerah mayoritas Kurdi, sejak pecahnya pergolakan Suriah yang telah berlangsung 18 bulan, menentang kekuasaan otoriter Presiden Bashar al-Assad. Warga Kurdi Suriah umumnya tidak mencampuri konflik itu. Tidak ada pengukuhan independen mengenai korban dari pemboman itu karena Suriah membatasi laporan wartawan internasional.
Juga hari Minggu, para aktivis Suriah melaporkan satu hari lagi pertempuran gencar di kota Aleppo, dimana pasukan Suriah menembaki dengan artileri daerah-daerah yang dikuasai pemberontak dan pemberontak menyerang pangkalan udara militer Al-Nairab.
Pertempuran sebelumnya, Jumat malam yang berlangsung sampai dini hari Sabtu menyulut kebakaran besar di pasar beratap yang bersejarah, Souk al-Medina. Para aktivis mengatakan api menghancurkan ratusan toko termasuk toko-toko keluarga yang sudah berumur ratusan tahun, dan menghilangkan mata-pencaharian warga yang selama ini menjual kain, parfum, dan rempah-rempah di lokasi tersebut.
Pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah membombardir sebuah kota di dekat perbatasan dengan Turki, menewaskan 21 orang, sementara pertempuran sengit merebak di distrik bersejarah kota tua Aleppo.
Organisasi Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan delapan orang anak-anak termasuk dalam korban yang tewas dalam serangan di Salqin, dekat perbatasan Turki, Senin (1/10). Dalam video yang dilansir para aktivis dari Salqin, sejumlah mayat korban tampak ditumpuk di bak sebuah mobil bak terbuka.
Organisasi aktivis yang lain, Komite Koordinasi Lokal, mengatakan serangan itu menewaskan 30 orang. Tidak ada pengukuhan independen mengenai korban dari pemboman itu karena Suriah membatasi laporan oleh wartawan asing.
Kekerasan dilaporkan terjadi di berbagai tempat termasuk serangan artileri pemerintah di Hama, Daraa dan Homs.
Media pemerintah Suriah mengatakan sedikitnya empat orang tewas dalam ledakan di Qamiashli. Serangan ini merupakan serangan yang pertama di daerah mayoritas Kurdi, sejak pecahnya pergolakan Suriah yang telah berlangsung 18 bulan, menentang kekuasaan otoriter Presiden Bashar al-Assad. Warga Kurdi Suriah umumnya tidak mencampuri konflik itu. Tidak ada pengukuhan independen mengenai korban dari pemboman itu karena Suriah membatasi laporan wartawan internasional.
Juga hari Minggu, para aktivis Suriah melaporkan satu hari lagi pertempuran gencar di kota Aleppo, dimana pasukan Suriah menembaki dengan artileri daerah-daerah yang dikuasai pemberontak dan pemberontak menyerang pangkalan udara militer Al-Nairab.
Pertempuran sebelumnya, Jumat malam yang berlangsung sampai dini hari Sabtu menyulut kebakaran besar di pasar beratap yang bersejarah, Souk al-Medina. Para aktivis mengatakan api menghancurkan ratusan toko termasuk toko-toko keluarga yang sudah berumur ratusan tahun, dan menghilangkan mata-pencaharian warga yang selama ini menjual kain, parfum, dan rempah-rempah di lokasi tersebut.